Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Koran Banjar
Transportasi

Malang, Kampung Tanjung Pandan Terkesan Dipinggirkan

Avatar
385
×

Malang, Kampung Tanjung Pandan Terkesan Dipinggirkan

Sebarkan artikel ini

BANJARMASIN,Koranbanjar.net -Kampung Tanjung Pandan yang terletak di Pulau Bromo Kelurahan Mantuil Kecamatan Banjarmasin Selatan merupakan kampung yang terkesan terpinggirkan.

Warga di sana selama ini mengeluhkan distribusi air bersih yang tidak lancar sehingga harus mengayuh sampan menyeberang sungai membeli air leding untuk keperluan masak dan minum mereka.

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Parahnya, lurah setempat dikabarkan tidak pernah menjenguk atau meninjau kampung tersebut untuk melihat permasalahan yang terjadi pada warganya.

“Lurah tidak bakalan mau ke sini, apalagi Walikota jauh sama sekali meninjau keadaan kami di sini, satupun tidak ada yang pernah ke kampung ini,” ucap salah satu warga yang enggan menyebut namanya kepada koranbanjar.net, Senin (5/8/2019).

Air sungai sebagai alternatif pengganti air leding di kala macet total, saat ini sudah tidak dapat digunakan karena rasanya berubah menjadi asin.

“Memang sebelum air sungai asin, kami masih bisa menggunakannya untuk keperluan mandi dan masak, paling untuk minum baru air leding. Sekarang air sungai sudah asin, mau tidak mau kami beli air leding satu jerigen 1000 rupiah,” tutur warga RT 04 bernama Yasrin.

Ketika ingin melakukan konfirmasi, Lurah Mantuil bernama Mukhlisin mengatakan tidak bisa diganggu karena sedang sibuk.

“Maaf lagi sibuk,” ucap lurah sembari berbicara dengan stafnya.

Pada pemberitaan koranbanjar.net sebelumnya, telah diketahui warga Kampung Tanjung Pandan Pulau Bromo mengalami kesulitan mendapatkan air bersih.

Sampai saat ini sebab musabab permasalahan itu belum jelas, yang pasti menurut apa yang dirasakan warga Tanjung Pandan selama ini sangat menyengsarakan dan dinilai tidak adil.

“Masa di tempat kami berbulan- bulan air leding selalu macet bahkan ada yang tidak jalan sama sekali, sedangkan kampung seberang tidak pernah macet terkecuali ada perbaikan, kan itu tidak adil, kasihan sekali kami ini selalu terpinggirkan,” ucap bapak-bapak yang sedang berkumpul saat itu.

Mereka berharap Aparat desa dan pemerintah segera mengatasi persoalan air bersih di Tanjung Pandan, agar tidak ada lagi yang mengayuh sampan menyeberang sungai demi mendapatkan air bersih buat masak dan minum. (yon/dya)

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh