Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Koran Banjar
Kriminal & Peristiwa

Lok Baintan Ditetapkan sebagai Sentra Kreasi Ilung

Avatar
268
×

Lok Baintan Ditetapkan sebagai Sentra Kreasi Ilung

Sebarkan artikel ini

Memanfaatkan tumbuhan air jenis Ilung atau eceng gondok menjadi kreasi olahan tangan masyarakat, Pemkab Banjar bekerja sama Kemenristek-BRIN dan Universitas Islam Kalimantan (Uniska) Muhammad Arsyad Al-Banjari Banjarmasin meresmikan Desa Lok Baintan sebagai Sentra Kreasi Ilung, Selasa (3/11/2020).

BANJAR,koranbanjar.net – Peresmian ini dihadiri Kepala Disperindag Kabupaten Banjar I Gusti Made Suryawati, Camat Sungai Tabuk Ahmad Rabbani, Pjs Kepala Desa Lok Baintan Suterayudi, Ketua Pembina Desa Kreasi Ilung Lok Baintan Sapriansyah, Dosen Perguruan Tinggi Uniska dan para undangan.

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Bagaimana tanggapan Camat Sungai Tabuk Ahmad Rabbani? Ia mengatakan, sangat menduukng penetapan ini. Apalagi dengan digelarnya pelatihan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat, memanfaatkan potensi-potensi yang ada di lingkungan sekitar.

Salah satunya ilung dibuat menjadi kertas, kemudian dikreasikan menjadi berbagai macam bentuk olahan antara lain amplop, tempat tisu, tempat pensil dan pigura.

“Kedepannya, diharapkan dapat meningkatkan ekonomi masyarakat dan dapat dikembangkan ke desa-desa lain sehingga dapat mengurangi gangguan ilung di Sungai Martapura,” ucap dia.

Ketua Mitra Desa Sentra Kreasi Ilung Dr Mujahid Akbar Hayat menyatakan, bersama para dosen hanya bisa membimbing kepada masyarakat. Selebihnya integrasi dengan pemerintah setempat harus berjalan baik.

“Kami akan buatkan etalase website, dimana nanti kedepannya tidak hanya produk-produk ilung saja, tapi bisa juga potensi-potensi dari desa-desa lain,”ujar dia.

Ketua Pembina Desa Sentra Kreasi Ilung Lok Baintan Sapriansyah menambahkan, hasil olahan dari ilung tidak mencemari lingkungan apabila barang tersebut tidak dipakai lagi.

Maka akan hancur sendirinya dalam waktu singkat, berbeda dengan bahan plastik yang bisa hancur dalam waktu lama sampai bertahun-tahun.

“Mudah-mudahan menjadi sentra produksi dan sebagai percontohan bagi desa lain,”ungkap dia.

Kegiatan pelatihan pemanfaatan ilung diikuti 30 orang sebagian besar warga sekitar, terutama kaum ibu. Aktif mengikuti pelatihan dan mempraktikkan langsung pembuatan kertas dari ilung menjadi barang-barang bermanfaat terutama kertas kreasi. (kominfobanjar/dya)

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh