BANJARBARU, koranbanjar.net – Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Banjarbaru sudah melayangkan surat agar menjaga netralitasnya kepada ASN, TNI/Polri. Menariknya, masih ada saja melakukan hal yang diduga menyalahi aturan KPU maupun Bawaslu.
Beberapa waktu lalu, beredar video ASN berkampanye. Kini ada lagi seorang Ketua Komite Sekolah yang bernyanyi dengan lirik beraroma politik di lingkungan sekolah dan sempat direkam oleh tim koranbanjar.net.
Setelah melihat rekaman video itu, Komisioner Bawaslu Banjarbaru Normadina mengatakan, pihaknya akan mengkaji dan menelusuri apakah itu tindakan yang menyalahi aturan atau tidak.
“Kami akan menindak lanjuti persoalan itu, ini masih dalam tahapan,” kata Dina, Senin (3/2/2020) siang, di kantornya.
Dirinya juga menjelaskan, terlepas dari apapun, tempat Ibadah, Pendidikan atau ASN, TNI/Polri itu harus netral, tidak boleh ada nuansa politik.
“Saat ini kan kita tahu semua, bagaimana suana politik di Banjarbaru ini. Jadi, yah kami akan terus melakukan penelusuran-penelusuran serta himbauan agar tidak terjadi hal-hal menguntungkan dan merugikan salah satu pihak,” ujarnya.
Untuk sanksi, kata Dina, jika benar melanggar aturan yang ada, maka akan dikenakan sanksi kurungan penjara paling lama 6 bulan.
Sekali lagi, Dina melanjutkan, pihaknya tidak diam dan akan menelusuri perihal-perihal yang pihaknya terima dan dapati terkait netralitas ASN dan tempat-tempat yang harusnya netral. (san/maf)
