Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Koran Banjar
Transportasi

Lima Tahun Sekolahan Ini Tidak Pernah Melaksanakan Upacara

Avatar
319
×

Lima Tahun Sekolahan Ini Tidak Pernah Melaksanakan Upacara

Sebarkan artikel ini

BANJARMASIN,KORANBANJAR.NET –Sungguh sangat ironis, sekolah agama madrasah tsanawiyah yang satu ini selama kurang lebih 5 tahun terakhir tidak bisa lagi melaksanakan upacara.

Hal ini diungkapkan oleh Kepala Madrasah Tsanawiyah Byna Takwa, Mukari dalam wawancaranya kepada koranbanjar.net, Senin (24/06/2019).

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Saat berada di kantor Madrasah Tsanawiyah Byna Takwa Jalan Tanjung Pandan Kelurahan Mantuil Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin, Mukari menuturkan sebab musabab muridnya tidak bisa lagi melaksanakan upacara.

“Dulu sebelum air pasang menggenang lapangan, kami masih bisa melaksanakan upacara dan buat olahraga. Sekarang dalam 5 tahun terakhir ini sudah tidak bisa melaksanakan lagi, disebabkan debit air naik ditambah cuaca hujan terus menerus sehingga air menggenang di lapangan,” tuturnya.

Sementara bantuan yang didapat hanya dari yayasan dan finansial perusahaan kayu Austral Byna yang berdekatan dengan lokasi perusahaan tersebut.

“Padahal Austral Byna sudah lama tidak beroperasi karena pailit bersama perusahan kayu lainnya namun tetap konsisten memberikan bantuan sejak awal berdirinya sekolahan ini,” ungkapnya.

Sedangkan untuk bantuan yang lain berupa bangunan ruang kelas, dan sarana prasarana seperti bangku sekolah didukung dari biaya Kementerian Agama (Kemenag) Kota Banjarmasin.

Kasi Sarana dan Prasarana Madrasah Kemenag Provinsi Kalimantan Selatan, Salahuddin ketika dikonfirmasi terkait hal itu sempat bertanya tentang keberadaan sekolah, seakan belum mengetahui keadaan yang dialami Tsanawiyah Byna Takwa.

“Dimana itu letak sekolahnya? Batola ya?,” tanyanya.

Menyinggung bantuan berupa pengadaan lapangan dan pagar, ia menjelaskan teruntuk itu tidak masuk dalam anggaran Kementerian Agama.

“Kalau bantuan lapangan dan pagar untuk madrasah, dari Kemenag tidak ada karena memang tidak ada anggarannya,” kata Salahuddin.

Diperjelas olehnya untuk bantuan yang khusus diberikan dari Kemenag hanya berupa pembangunan ruang kelas dengan nilai nominal Rp180 juta, renovasi ruang kelas dianggarkan Rp95 juta dan pengadaan kursi meja sebesar Rp25 juta, ditambah yang baru ada alat peraga edukasi.

Ia menghimbau kepada sekolah baik negeri maupun swasta bagi yang belum mendapatkan bantuan agar memasukan laporannya ke SIM Sarpras, berupa aplikasi rekapitalisasi dan rehabilitasi sarana prasarana madrasah negeri dan swasta.

“Dari laporan yang masuk ke SIM Sarpras, kami akan lihat dan tinjau apabila layak untuk dibantu dan lulus verifikasi serta mendapat rekomendasi dari Kemenag maka kami siap untuk mengeluarkan anggarannya, namun hanya anggaran untuk bantuan yang sudah ditetapkan Kemenag,” demikian penjelasannya. (al)

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh