Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Koran Banjar
Transportasi

Layanan Digital Perpustakaan Justru Datangkan Masalah Baru

Avatar
493
×

Layanan Digital Perpustakaan Justru Datangkan Masalah Baru

Sebarkan artikel ini

Tiga pekan sudah perpustakaan daerah di Jalan Ahmad Yani, Kilometer 6, Banjarmasin, tutup gegara pandemi virus corona. Sebagai gantinya, pihak perpustakaan membuka layanan membaca buku secara digital melalui aplikasi online I-Kalsel. Namun alih-alih menjadi solusi, layanan itu justru menambah masalah baru.

BANJARMASIN, Koranbanjar.net – Sampai saat ini jumlah buku yang disediakan di aplikasi I-Kalsel masih terbatas.

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kerasipan (Dispersip) Kalsel Nurlianie Dardie mengatakan, koleksi buku perpustakaan daerah di aplikasi I-Kalsel saat ini hanya berjumlah 1.318 judul.

“Dikali 4 eksemplar jumlah total buku yang dimuat atau upload jadinya ada 5.272 judul. Itu masih sangat minim,” kata Nurlianie, Rabu (13/5/2020).

Keterbatasan koleksi buku dapat diukur dengan merujuk data penduduk serta jumlah anak bisa membaca saat ini. Menurut Nurlianie, jumlahnya sangat tidak sesuai dibandingkan dengan jumlah buku yang ada.

“Katanya mengajak masyarakat suka membaca tapi bagaimana kalau kurang menyediakan bahan bacaannya,” ujarnya.

Wanita yang akrab disapa Bunda Nunung itu mengaku kekurangan tersebut akibat kelalaian dan kurangnya perhatian Dispersip Kalsel.

“Kami akui sedikit abai dan tidak menjadikan hal itu sebagai prioritas. Kami terlalu fokus dengan penambahan buku fisik. Padahal peningkatan jumlah buku digital juga sangat penting,” bebernya.

Kendati telah lalai, namun Nurlianie bersyukur kesalahan tersebut dapat segera mereka sadari.

“Lebih baik terlambat menyadari daripada tidak sadar sama sekali. Ke depan, ada atau tidaknya Covid-19, layanan perpustakaan harus tetap adaftif mengikuti tren perkembangan teknologi demi memudahkan masyarakat,” ungkapnya.

Saat ini, Dispersip Kalsel tengah gencar menggali minat baca masyarakat dan mempromosikan perpustakaan daerah. “Promosinya lewat videotron atau medsos, termasuk lewat media cetak maupun elektronik,” ucapnya. (ags/dny)

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh