Musibah banjir yang melanda wilayah Kecamatan Sungai Tabuk tidak hanya menyebabkan rumah-rumah penduduk terendam. Lebih memprihatinkan lagi, lahan pertanian juga turut terendam. Bahkan saat ini, ketika petani menanam anak padi selalu gagal.
SUNGAI TABUK, koranbanjar.net – Mayoritas masyarakat Sungai Tabuk berprofesi sebagai petani. Banjir yang sepekan terakhir melanda wilayah Kabupaten Banjar juga berdampak terhadap lahan pertanian di wilayah Sungai Tabuk.
“Orangtua saya sudah berkali-kali menanam anak banih (padi), tetapi anak banihnya selalu mati. Karena terendam air, ” demikian diutarakan warga Desa Sungai Pinang Lama, Laila kepada koranbanjar.net, Minggu (3/01/2021).
Dia menyampaikan, saat ini sebagian lahan pertanian di desanya sudah ikut terendam. Sehingga para petani lebih banyak di rumah. “Sementara ini petani ya diam di rumah ai…, “ucapnya.
Apakah dinas terkait sudah melakukan peninjauan terhadap kondisi pertanian di sana? “Sejauh ini belum ada. Kami hanya diminta memoto-moto rumah dan lainnya yang terendam. Kemudian akan dilaporkan ke kecamatan, ” katanya.
Baca Juga : https://koranbanjar.net/warga-sungai-tabuk-sengsara-sudah-sepekan-tidur-di-atas-kursi/
Dampak banjir, imbuhnya, juga mengakibatkan kantor desa setempat turut terendam. “Kalau di desa kami dari RT 1 hingga RT 7, semua halaman rumah sudah terendam. Namun kalau ruas jalan tidak terendam, “ucapnya.
Laila mengaku juga prihatin atas musibah yang dialami warga di desanya. “Alhamdulillah warga di desa kami aman dari Covid, tapi sekarang malah banjir lagi yang datang, “pungkasnya.(sir)