BANJARMASIN,KORANBANJAR.NET – Kodam VI/Mulawarman di Wilayah Kalimantan Utara telah berhasil merebut hati rakyat (winning the heart) melalui pendekatan yang dilakukan jajaran Kodim dan Satgas.
Sehingga masyarakat wilayah perbatasan itu memiliki kesadaran untuk menyerahkan berbagai senjata rakitan yang berjumlah kurang lebih 160 pucuk. Mereka simpan dengan tujuan tertentu.
Komunikasi sosial dialogis yang berjalan intens selama ini telah berhasil memberikan kesadaran masyarakat Nunukan dan wilayah perbatasan secara sukarela menyerahkan kurang lebih 160 pucuk senjata rakitan kepada personel Babinsa dan personel Satgas.
Dari 160 pucuk senjata rakitan terdapat 159 pucuk senapan panjang rakitan dan 1 pucuk pistol rakitan diamankan Satgas Pamtas Yonif 611/Awl dan Yonif 621/Mtg dan aparat kewilayahan.
Semua jenis senjata rakitan hasil penyerahan, saat ini berada di Kodim 0907/Tarakan, yang merupakan hasil Satgas Pam perbatasan dan Satgas Teritorial Kodam VI/Mulawarman selama tahun 2016-2019 di wilayah Kalimantan Utara.
Wakil Gubernur Kaltara Udin Hiyangiyo mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi positif terhadap pelaksanaan tugas Kodam VI/Mulawarman dalam menciptakan keamanan di wilayah Kaltara.
“Metode komunikasi sosial dialogis dan persuasif telah meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat perbatasan menjadi bagian penting dalam menjaga kedaulatan negara kesatuan Republik Indonesia,” ungkap Udin Hiyangito di Tarakan, Kamis (4/7/2019).
Sementara Pangdam VI/Mulawarman Mayor Jenderal Subiyanto melalui Kasdam VI/Mulawarman menyampaikan terima kasih atas kerjasama masyarakat dengan komunikasi sosial dialogis secara intensif.
Dengan personel Kodam VI/Mulawarman yang bertugas di Kodim maupun Satgas Pam Perbatasan memberikan keberhasilan dan hasil kerja nyata.
Sementara itu salah satu tokoh masyarakat Pemangku Adat Suku Tidung Nunukan, Ibrahim Latif menyampaikan melalui komunikasi antara Babinsa dan personel Satgas, kesadaran masyarakat untuk menyerahkan senjata api penabur yang biasa digunakan berburu terus meningkat.
“Saya sangat berterimakasih kepada Dandim beserta jajarannya yang selalu menyatu dan bersama kami Masyarakat Nunukan,” ucapnya.
Sehingga menurutnya TNI sebagai mitra selama ini kepada masyarakat tidak henti-hentinya memberikan masukan tentang bahaya menyimpan senjata api penabur.
“Oleh karena itu, diharapkan komunikasi sosial secara dialogis harus terus dilaksanakan untuk memberikan kesadaran kepada masyarakat tentang bahaya penggunaan senjata api ilegal tersebut” terangnya.
Selain dihadiri Wakil Gubernur dan Kasdam VI/Mulawarman Brigjen TNI Richard Tampubolon, juga ada Danlantamal Tarakan Laksamana Pertama TNI Judijanto, Kabinda Kaltara Brigjen TNI Rudi dan Wakapolda Kaltara Kombes Pol Zainal. (al)