MARTAPURA, KORANBANJAR.NET – Guna meningkatkan perekonomian petani bunga (florikultura) di Kabupaten Banjar, Dinas Tanaman Pangan Hortikultura Kabupaten Banjar luncurkan inovasi produk dan kuliner berbahan bunga (hortikultura), di Kebun PKK Kabupaten Banjar, Jalan Sekumpul Ujung Desa Indrasari, Martapura, Rabu (3/4/2019).
Adapun produk dan kuliner berbahan bunga yang diperkenalkan diantara Massage Oil, Minyak Angin Aroma Terapi, Puding, dan The yang masing-masing berbahan dasar bunga diantaranya Mawar, Melati, dan Kenanga.
Menurut Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Banjar M Fachry, produk-produk yang diperkenalkan pada hari ini merupakan hasil olahan dari berbagai bunga atau florikultura yaitu Mawar, Melati dan Kenanga.
“Kebetulan kita (Kabupaten Banjar) merupakan satu-satunya sentral florikultura yang ada di Kalimantan Selatan,” tuturnya.
Fachry menjelaskan selama ini bunga-bunga yang ada di Kabupaten Banjar dijual pada keadaan segar yang digunakan untuk rangkaian kegiatan keagamaan dan kebudayaan saja, namun jika kondisinya sudah mulai layu maka sudah tidak laku dijual.
“Seperti bunga mawar, jika kelopak bunganya sudah mulai berjatuhan maka tidak akan laku, begitu pula dengan bunga melati dan kenanga,” ujarnya.
Maka dari itu, dilakukannya inovasi menggunakan berbagai bunga berupa bahan makanan dan produk yang berguna meningkatkan nilai ekonomi masyarakat, khususnya para petani bunga di Kabupaten Banjar.
“Daripada dibuang tidak ada manfaat, kami coba saja olah menjadi puding melati, puding mawar, teh melati serta massage oil,” imbuh Fachry.
Menurutnya hal ini dapat merubah pola fikir petani bunga yang selama ini tanam, petik, dan jual. Namun jika ingin meningkat dan menambahkan nilai jualnya, para petani harus merubah pola fikirnya menjadi tanam, petik, olah, simpan dan jual.
Sementara itu, Ketua tim Penggerak PKK Kabupaten Banjar, Hj. Raudhatul Wardiyah yang didampingi Wakil Ketua II Tim Penggerak PKK, Hj. Budiarti Nasrun Syah mengatakan pengalaman pertama kalinya mencicipi puding berbahan bunga-bungaan.
“Luar biasa ya, baru pertama kalinya makan puding dari bunga mawar dan ternyata enak,” ujar Raudhatul terkejut dengan rasa pudding bunga mawar.
Menurutnya olahan makan dan produk dari florikultura wajib dikembangkan dan dirinya beresta suami, yakni Bupati Banjar KH Khalilurrahman, siap mendukung hasil olahan makanan atau produk dari bunga tersebut agar siap dipasarkan.
“Saya berharap ke depannya produk dan olahan seperti ini dapat dikembangkan, Saya dan Bapak siap mendukung,” pungkasnya (fia/dra)