BANJARMASIN, koranbanajar.net – Kepala SMPN 8 Banjarmasin Jumberi, mengeluhkan pencairan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang kadang molor.
Menurut Jumberi, molornya pencairan dana BOS membuat pihak sekolah harus menyediakan dana talangan untuk gaji guru honorer SMPN 8 Banjarmasin.
“Saya berharap dana BOS bisa selalu dicairkan tepat waktu agar kami tidak lagi memikirkan talangan-talangan dari kawan-kawan,” ujarnya saat ditemui koranbanjar.net di SMPN 8 Banjarmasin, Jumat (29/11/2019).
Dia mengatakan, jika dana BOS yang dicairkan setiap empat kali per tahun per triwulan itu terlambat, maka pihak SMPN 8 Banjarmasin harus mencari dana talangan dari guru lainnya.
“Jadi kalau dana BOSnya sudah cair baru kita ganti,” katanya.
Selama ini, disebutkannya, ada delapan orang guru honorer di SMPN 8 Banjarmasin. Enam di antaranya guru honorer yang digaji Pemko Banjarmasin, dua lainnya digaji dari dana BOS.
“Ada juga penjaga malam dan paman sekolah yang digaji dari dana BOS,” tambahnya.
Sementara untuk gaji guru honorer dari Pemko Banjarmasin, saat ini masih belum sesuai dengan Upah Minimum Provinsi (UMP) Kaimantan Selatan.
“Namun mereka (guru honorer dari Pemko Banjarmasin) menerima saja. Namun saya berharap semoga guru honorer yang dari Pemko nantinya dapat digaji sesuai UMP,” harapnya. (mj-28/dny)