Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Koran Banjar
Barito Kuala

Kegiatan Program Pengabdian Dosen Civitas Prodi Pendidikan Komputer di Barito Kuala

Avatar
387
×

Kegiatan Program Pengabdian Dosen Civitas Prodi Pendidikan Komputer di Barito Kuala

Sebarkan artikel ini
Workshop Integrasi Computational Thinking dalam Pembelajaran Matematika di SMA untuk guru MGMP matematika SMA Kabupaten Barito Kuala (Batola), (Sumber Foto: Prodi Pendidikan Komputer FKIP ULM/koranbanjar.net)

Workshop Integrasi Computational Thinking dalam Pembelajaran Matematika di SMA untuk guru MGMP matematika SMA Kabupaten Barito Kuala (Batola), bertempat di SMA Global Islamic Boarding School (GIBS), Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan, tanggall 28 Agustus 2024.

BARITOKUALA, koranbanjar.net Workshop yang bertujuan untuk mengintegrasikan Computational Thinking dalam pembelajaran matematika tingkat SMA.

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Sebanyak 54 guru matematika dari berbagai SMA di Kabupaten Barito Kuala, yang tergabung dalam MGMP Matematika, dengan penuh antusias mengikuti kegiatan ini.

Sejak sesi pembukaan yang dipimpin oleh Ahmad Damayanti, Ketua MGMP Matematika SMA Kabupaten Barito Kuala, para peserta terlihat sangat antusias.

Dalam sambutannya, Ahmad Damayanti menyampaikan betapa pentingnya penerapan pendekatan baru seperti Computational Thinking dalam dunia pendidikan modern.

Harja Santanapurba, perwakilan dari tim dosen Program Studi Pendidikan Komputer FKIP Universitas Lambung Mangkurat (ULM), kemudian melanjutkan dengan paparan singkat mengenai computational thinking yang akan disampaikan.

Kepala SMA GIBS, Rijali Riyadi, secara resmi membuka acara dan menyampaikan harapannya agar workshop ini mampu memberikan dampak nyata bagi para guru dalam menciptakan metode pengajaran yang lebih kreatif dan efektif.

Harja Santanapurba secara mendalam menjelaskan komponen utama Computational Thinking, seperti Abstraksi, Decomposition, Pattern Recognition, dan Algorithmic Thinking, serta bagaimana komponen-komponen ini dapat diintegrasikan ke dalam pengajaran matematika.

“Dengan menggunakan contoh-contoh soal yang umum dihadapi siswa, ia menunjukkan bagaimana konsep-konsep tersebut bisa diterapkan untuk memecah masalah matematika yang kompleks menjadi lebih sederhana dan terstruktur,” katanya.

Lebih lanjut, Harja Santanapurba juga memberikan panduan praktis tentang penggunaan alat-alat seperti Scratch, GeoGebra, dan Python.

Para guru diperkenalkan pada cara-cara kreatif dalam mengajarkan konsep matematika dengan lebih interaktif melalui alat-alat tersebut. Scratch, misalnya, memungkinkan guru untuk mengajarkan logika pemrograman secara visual, yang dapat membantu siswa memahami matematika dengan cara yang lebih menyenangkan.

54 guru matematika dari berbagai SMA di Kabupaten Barito Kuala, yang tergabung dalam MGMP Matematika. (Sumber Foto: Podi Pendidikan Komputer FKIP ULM/koranbanjar.net)

Sebagai kelanjutan dari workshop ini, pada 2 September 2024, diadakan pelatihan lanjutan di SMAN 1 Rantau Badauh, Kabupaten Barito Kuala.

Pelatihan ini dipandu dan diarahkan langsung oleh tim Prodi. Pendidikan Komputer yang terdiri dari dosen dan mahasiswa.

Pelatihan ini difokuskan pada penerapan Scratch yang telah diperkenalkan sebelumnya. Para guru kembali berkumpul untuk melanjutkan praktek pemrograman menggunakan Scratch, mendalami lebih jauh penerapan Scratch dalam pengajaran matematika, dan mengembangkan program-program visual yang dapat digunakan di kelas dengan pendekatan Computational Thinking.

Tidak hanya aktif dalam mengikuti setiap tahapan praktek, mereka juga terlibat dalam diskusi yang intensif. Salah satu momen yang menarik terjadi saat sesi praktik pemrograman menggunakan Scratch.

Para guru berkolaborasi, saling bertukar ide, dan berbagi strategi untuk menciptakan program-program sederhana yang bisa digunakan dalam pengajaran matematika.

Antusiasme tersebut terlihat jelas ketika beberapa guru berhasil memecahkan tantangan pemrograman dan langsung mengajukan pertanyaan lebih lanjut kepada narasumber untuk memperdalam pemahaman mereka.

Selama kegiatan menggunakan aplikasi Scratch, banyak guru yang penasaran dan antusias dengan cara memvisualisasikan konsep matematis yang lebih menarik untuk disampaikan ke siswa dengan versi mereka masing-masing, dan Scratch diakui menawarkan potensi besar dalam menyelesaikan masalah matematika yang lebih kompleks.

Sesi diskusi juga berlangsung hangat, dengan guru-guru berbagi pengalaman mereka dalam mengajar matematika dan mendiskusikan tantangan yang dihadapi, terutama terkait adopsi teknologi baru di kelas.

Antusiasme yang tinggi ini menunjukkan besarnya minat para guru untuk meningkatkan keterampilan mereka dan membuka diri terhadap metode pembelajaran yang lebih interaktif.

Meskipun workshop ini ditujukan untuk para guru, manfaatnya tentu akan dirasakan oleh siswa mereka di kemudian hari.

Dengan penerapan Computational Thinking dalam pembelajaran matematika, diharapkan siswa dapat lebih mudah memahami konsep-konsep abstrak, sekaligus mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan analitis yang sangat dibutuhkan di era digital.

Namun, implementasi Computational Thinking dalam kelas tentunya memerlukan kesiapan yang matang. Tantangan terbesar terletak pada bagaimana guru bisa beradaptasi dengan pendekatan ini serta memanfaatkannya secara optimal di ruang kelas.

Dukungan dari pihak sekolah, pemerintah, dan komunitas pendidikan sangat diperlukan untuk memastikan keberhasilan adopsi CT dalam pengajaran.

Secara keseluruhan, workshop ini menjadi langkah awal yang penting dalam mengintegrasikan Computational Thinking ke dalam pembelajaran matematika di Kabupaten Barito Kuala.

Dengan antusiasme tinggi yang ditunjukkan oleh para guru, diharapkan inovasi dalam metode pengajaran ini dapat segera diterapkan di sekolah-sekolah, memberi siswa pengalaman belajar yang lebih menyenangkan dan bermanfaat. (dya)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh