BANJARBARU, KORANBANJAR.NET – Kabar lawatan capres nomor urut 2, Prabowo Subianto, ke Sekumpul, besok (10/3/2019), makin menguat . Gabungan pengamanan dari personel kepolisian telah mempersiapkan jalur khusus untuk kedatangan Ketua Umum Partai Gerindra tersebut.
Ditemui saat bertugas, siang tadi (9/3/2019), Kabag Ops Polres Banjar, Wahyu Ismoyo atau Yoyo, mengatakan jalur khusus yang disiapkan sesuai dengan standar operasional Satgas Capres dan Cawapres.
Selain jalur khusus, pihaknya juga telah mempersiapkan pengawalan VVIP serta antisipasi gangguan untuk keamanan kedatangan capres.
“Informasi terakhir yang kami terima memang capres nomor urut 2 rencananya akan hadir, namun masih kita tunggu informasi lebih lanjut dari panitia,” ujar Yoyo kepada koranbanjar.net.
Untuk personel Polres Banjar, Yoyo menyebutkan ada sekitar 573 personel yang diturunkan untuk mengamamankan jalannya kegiatan Haul ke 14 Guru Sekumpul, Minggu besok.
“Pengamanan juga didukung ribuan personel dari Polda Kalsel serta dibantu 18 ribu relawan haul,” sebutnya.
Menanggapi rencana kedatangan capres Prabowo bersama rombongan, salah satu jamaah haul Guru Sekumpul, Syahrani, berharap kedatangan rombongan capres tidak melibatkan banyak pengamanan.
Sebab, menurutnya, kedatangan calon presiden ke acara haul Guru Sekumpul akan berpotensi menyusahkan banyak orang, tertutama jamaah lainnya.
“Mudahan kedatangannya secara pribadi saja, jangan bawa ajudan pengamanan dan segala macam itu, karena malah membuat susah. Di sini juga tak perlu khawatir soal bom dan lainnya,” ujar Syahrani.
Jamaah asal Kalteng tersebut menceritakan, pengalamannya hadir dalam haul Guru Sekumpul di tahun sebelumnya, yang pada waktu itu dihadiri Presiden Indonesia, membuat banyak akses jalan di Martapura menuju Sekumpul banyak yang ditutup.
“Kalau mengingat yang dulu, kedatangan presiden malah menyusahkan jamaah, karena semua jalan ini ditutup dan dialihkan. Akibatnya banyak jamaah yang nyasar kemana-mana karena tidak tahu lagi jalan. Memang benar ada petunjuk jalannya namun bagi yang pulang malam tetap susah, saya sendiri pernah mengalaminya tahun tadi,” ceritanya.
Syahrani berharap, momen haul Guru Sekumpul yang waktunya berdekatan dengan Pemilu 2019 ini, tidak dimanfaatkan menjadi ajang kampanye dari tokoh politik manapun.
“Semoga tidak ada yang menjadi provokator di hari besar seperti ini, karena selagi beliau (Guru Sekumpul) masih hidup dulu, beliau berpesan kepada semuanya agar jangan ada kegiatan politik di Sekumpul,” pungkasnya. (ykw/dny)