BANJARMASIN, KORANBANJAR.NET – Sudah hampir 1 tahun kasus hilangnya 13 biji laptop milik SMA 11 Banjarmasin, Jalan Sungai Andai No 8, Kecamatan Banjarmasin Utara, tidak ada kabar.
Hal ini diungkapkan Wakil Kepala Hubungan Masyarakat (Waka Humas) SMA 11 Banjarmasin, Lilis.
Kepada koranbanjar.net Lilis mengatakan, sampai sekarang pihak sekolah terus merasa penasaran terhadap hilangnya laptop yang salah satunya milik mantan siswa kelas 12 SMA 11 Banjarmasin, yang saat ini sudah lulus.
“Kami saat ini benar-benar trauma dan penasaran pak ai, mengapa kasusnya sampai sekarang belum terungkap, kami heran ini kan cuman pencuri kampungan bukan pencuri profesional,” ujarnya, Kamis (28/02).
Pihak sekolah juga merasa malu dan tidak punya muka dengan orang tua siswa yang terus mempertanyakan keberadaan laptopnya.
“Terus terang kami sangat malu dan tidak punya muka terhadap orang tua siswa,” ucapnya.
Ia berharap agar kepolisian segera mengungkap kasus pencurian tersebut, mengingat tanggung jawab pihak sekolah terhadap orang tua murid atas kehilangan laptop, meskipun bukan kesalahan dari pihak sekolah.
“Pihak sekolah tidak akan tinggal diam, selalu berusaha bagaimana laptop tersebut bisa didapatkan kembali, paling tidak tahu keberadaannya,”harap dia.
Saat ini pengamanan dan penjagaan di SMA 11 Banjarmasin tersebut lebih diketatkan, pintu pagar dan jendela semua dipasangi teralis demi mengantisipasi peristiwa yang sama agar tidak terjadi lagi.
Kasus hilangnya 13 laptop ini terjadi Maret 2018 lalu. Laptop tersebut rencananya digunakan untuk keperluan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) 2018 kelas 12 SMA 11 Banjarmasin. (al/sir)