
BANJARMASIN, KORANBANJAR.NET – Saat ini masih ada persepsi negatif tentang TNI-Polri yang beredar di masyarakat, ujar Kapolda Kalimantan Selatan (Kalsel), Irjen Polis Drs Yazid Fanani.
“Persepsi negatif tersebut seperti yang dikaitkan dengan budaya KKN, pungli, arogansi dan penyalah gunaan wewenang,” ujarnya saat memimpin pembukaan Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) antara POM TNI dengan Propam Polda Kalsel tahun 2019 di Banjarmasin, Jum’at (5/4).
Kondisi tersebut, katanya, akhirnya membuat masyarakat tidak simpati dan kurang percaya terhadap lembaga TNI-Polri.
“Ditambah lagi masih adanya pelanggaran disiplin dan kode etik yang dilakukan oknum anggota, semakin membuat tingkat kepercayaan masyarakat turun,” katanya.
Selain itu, pemberitaan dimedia mengenai oknum anggota yang sering melanggar disiplin, sering kali viral dan menjadi sorotan publik.
Belum lagi adanya masih gesekan antara anggota polri dengan TNI, tambahnya, semakin menurunkan kredibilitas dan citra TNI-Polri dimata masyarakat.
“Organisasi yang baik adalah organisasi yang memilki tata tertib baku untuk mengatur perilaku dalam bekerja,” tambahnya.
Rakornis antara POM TNI dengan Propam Polda Kalsel itu sendiri dilaksanakan dalam rangka meningkatkan kinerja profesionalisme, budaya dan kredibilitas organisasi.
Pelaksanaan Rakornis sebagai tindak lanjut perintah Panglima TNI dan Kapolri pada 22 Februari lalu di Mabes TNI, Cilangkap Jakarta. (al/ndi)