BANJARMASIN, KORANBANAJR.NET – Duka Sulawesi Tengah adalah duka Kalsel. Kalimat perekat persaudaraan itu kembali diucapkan Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor, saat memberikan sambutan sebelum memberangkatkan kapal pengangkut bantuan untuk korban gempa dan tsunami di Palu, Sigi dan Donggala, Sulawesi Tengah.
Acara pemberangkatan kapal pengangkut bantuan itu dilaksanakan di Pelabuhan Trisakti Bandarmasih, Banjarmasin, Jumat (26/10) pagi tadi.
“Alhamdulillah, untuk kesekian kalinya kita dapat kembali menyalurkan bantuan dari masyarkat untuk korban gempa dan tsunami di Sulteng,” ucap lelaki yang akrab disapa Paman Birin itu.
Bantuan yang disalurkan itu adalah berupa pakaian dengan jumlah 146 ton, yang kemudian dimuat ke dalam 16 kontainer (peti kemas, Red), makanan siap saji, air mineral serta obat-obatan.
Seluruh bantuan tersebut dikirm menggunakan kapal MV Meratus Ambon, milik PT Meratus Line, yang terlebih dahulu akan berlayar menuju Surabaya.
Sebelumnya, bantuan tersebut dikumpulkan dari masyarkat melalui penggalangan bantuan yang diinisiasi oleh pihak Korem 101 Antasari Banjarmasin, beserta seluruh jajaran Kodim yang ada di Kalsel. Melalui posko-posko bantuan yang dibuka oleh seluruh jajaran Kodim di Kalsel, bantuan dapat menjadi mudah dihimpun.
“Bantuan dari masyarakat Kalimantan Selatan ini merupakan bentuk kepedulian kita sebagai sesama masyarakat untuk mereka yang lagi tertimpa musibah,” ujar Danrem 101 Antasari, Kolonel Arm Syaiful Rahman.
Selain mengirimkan bantuan, dikatakannya kembali, Korem 101 Antasari juga mengirimkan sejumlah personelnya ke Sulawesi Tengah untuk mengawal pendistribusian bantuan, sehingga bantuan yang dimaksud bisa langsung dipergunakan oleh masyarakat.
Sementara Kepala Cabang PT Meratus Line Banjarmasin, Ardian Zamroni, menyatakan bahwa pengiriman bantuan dari Pelabuhan Trisakti Bandarmasih menuju Sulawesi Tengah dengan menggunakan kapal MV Meratus Ambon ini, sama sekali tidak dipungut biaya pembayaran alias gratis.
Menurutnya, hal ini telah sesuai dengan instruksi dari manajemen PT Meratus Line di pusat.
“Semua pengiriman dengan kapal laut ini gratis. Nantinya, setelah satu malam mengarungi laut ke Surabaya, bantuan akan dikumpulkan dengan bantuan dari daerah lain. Kemudian, pengiriman seluruh bantuan akan dilanjutkan menuju Palu pada tanggal 1 atau 2 November 2018 mendatang,” jelas Ardian. (hmsprov/dny)