Anang Sya’rani Arif adalah salah satu “Mutiara Banjar” yang bermakam di Desa Kampung Melayu, Kecamatan Martapura Timur, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan. Sejak KH Anang Sya’rani Arif wafat pada 17 Juni 1969 diusia 55 tahun, makam ulama kharismatik asal Kota Martapura ini telah dijaga dan dirawat khadam (pelayan) nya yang setia, yakni Rahman atau biasa disebut Kakek Rahman. Sampai sekarang, terhitung sudah selama 52 tahun, Kakek Rahman merawat makam tersebut.
MARTAPURA, koranbanjar.net – Ulama Banjar, KH. Anang Sya’rani Arif adalah seorang ahli hadits. Dia juga salah seorang Pimpinan Ponpes Darussalam Martapura. Selain dzuriat Datuk Kelampayan atau Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari, KH Anang Sya’rani Arif merupakan salah satu guru dari ulama kharismatik Martapura, Syekh KH.Muhammad Zaini Abdul Ghani Al Banjari.
Anang Sya’rani Arif lahir di Kampung Melayu, Martapura tahun 1914, dan wafat di Martapura pada 17 Juni 1969 pada usia 55 tahun.
Ketika koranbanjar.net ziarah ke Makam KH. Anang Sya’rani Arif di Desa Kampung Melayu, tampak seorang sosok pria tua yang menjaga makam tersebut bernama Rahman atau biasa dipanggil Kakek Rahman (70).
Dia rutin setiap hari menjaga dan merawat makam KH Anang Sya’rani Arif. Menurut pengakuan, sejak awal KH. Anang Sya’rani Arif dimakamkan sampai sekarang, dia sudah menjaga makam selama 52 tahun. Kakek Rahman masih memiliki hubungan kerabat dengan KH. Anang Sya’rani Arif.
Menurut dia, makam KH. Anang Sya’rani Arif selalu ramai dengan penziarah dari berbagai macam daerah, terutama warga Martapura yang mengagumi KH. Anang Sya’rani Arif.
Ketika wabah Covid-19 pun tidak mempengaruhi orang untuk datang berziarah dan tetap saja ramai seperti biasa. “Tapi acara haul tahun ini ditiadakan, karena wabah Covid-19,” ungkap Kakek Rahman.
Di samping makam KH Anang Sya’rani Arif juga terdapat makam salah satu tokoh penting di Martapura yakni Tuan Guru Abdusyukur. ” Guru Abdusyukur adalah keluarga dan termasuk salah satu murid kesayangan beliau,” ujar Kakek Rahman.(mj-40/sir)