BANJARMASIN, koranbanjar.net – Kader PDI-P Kalsel seperti tidak percaya diri maju sebagai bakal calon Gubernur Kalsel di Pilkada 2020.
Pasalnya, PDI-P Kalsel pada penjaringan bakal calon kemarin, tidak ada kader PDI-P yang mendaftar sebagai bakal calon gubernur. PDI-P hanya mendapat satu pinangan dari H Sahbirin Noor, sang petaha.
Di posisi bakal calon wakil gubernur, PDI-P hanya mengantongi satu nama dari kader sendiri, yakni H Rosehan NB. Sementara pendaftar terakhir berasal dari kader Partai Golkar, yakni H Gusti Iskandar.
Dengan ini otomatis PDI-P hanya berharap kadernya dapat mendampingi sang petahana yang merupaka politikus Golkar, atau bernegosiasi dengan partai lain.
Mengenai hal ini, Sekjen DPP PDI-P Kalsel Hasto Kristiyanto enggan komentar banyak. Namun, ia menyatakan optimis kader PDI-P akan mengutamakan internal partai.
“Kami akan dorong (orang) internal partai,” ujar Hasto kepada koranbanjar.net.
Bgitu pula kader-kadernya di daerah. Ia menyebut, jika ada kader di daerah yang dianggap lemah, maka PDI-P siap mencari figur pemimpin terbaik untuk diusung.
“Bagi daerah ada (kader) yang lemah, maka kami akan cari pemimpin terbaik,” sambungnya.
PDI-P Kalsel hingga kini masih sosok kader yang dapat diusung, salah satunya Rosehan NB yang disiapkan mendampingi petahana. Kendati demikian, saat ini politik masih sangat dinamis, sehingga apa pun masih bisa terjadi.
“Yang jelas kita utamakan kader partai internal dulu. Tapi kami belum bisa memastikan, termasuk Pak Rosehan,” tutup Hasto. (ags/dra)