Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Kriminal & Peristiwa

Jamaah Tumpah Ruah Memadati Pengaron, Inilah yang Mereka Hadiri

Avatar
611
×

Jamaah Tumpah Ruah Memadati Pengaron, Inilah yang Mereka Hadiri

Sebarkan artikel ini

BANJAR, KORANBANJAR.NET – Diperkirakan tak kurang dari 6.000 jamaah tumpah ruah memadati acara Haul ke 18 ulama terkemuka di Kecamatan Pengaron, Kabupaten Banjar, Tuan Guru Herman Hasyim, Minggu, 23 Desember 2018 atau 14 Rabiul Akhir 1440 Hijriah.

Tuan Guru Hasyim (kiri), Tuan Guru Herman (kanan)
Tuan Guru Hasyim (kiri), Tuan Guru Herman (kanan)

Haul berlangsung mulai pukul 10.00 hingga 13.30 wita. Jalan utama di Kecamatan Pengaron telah ditutup total. Jamaah telah “menyemut” mengisi jalan dan rumah-rumah penduduk di Desa Pengaron, Kecamatan Pengaron.

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Dzuriat tertua Tuan Guru Herman Hasyim, yakni Ustad H Sibhani kepada koranbanjar.net memaparkan, panitia pelaksana telah mempersiapkan acara haul sejak sepekan sebelumnya. Jamaah dibagi dengan 2 lokasi, untuk jamaah pria dan jamaah wanita. Sedangkan persiapan konsumsi juga diatur dengan 2 cara, untuk jamaah wanita disiapkan dengan nasi bungkus, sedangkan jamaah pria dengan konsumsi menggunakan piring.

Ustad Sibhani (kanan)
Ustad Sibhani (kanan)

Disinggung mengenai biografi Tuan Guru Herman Hasyim, Sibhani menceritakan, ayahnya tersebut wafat di usia yang ke 75 tahun. Ayahnya juga merupakan sosok yang suka menuntut ilmu sejak muda. Dia merupakan santri lulusan Pondok Pesantren Darussalam seangkatan dengan Tuan Guru Ramli Bati-bati dan Tuan Guru Usuf Martapura.

Tuan Guru Herman Hasyim memiliki 13 anak dan satu istri. Beberapa pesan yang sering diwasiatkan Tuan Guru Herman semasa hidup, antara lain, mengingatkan anak-anaknya agar selalu rakat. Selain itu pesan yang sering disampaikan kepada murid-muridnya adalah selalu banyak bersyukur.

“Beliau sering mengingatkan, kalau kita punya rezeki, kemudian ingin menginginkan sesuatu yang harus dibeli, gunakanlah seperlunya. Kemudian setelah menggunakan rezeki itu, jangan berkeluh kesah karena sudah membelanjakan rezeki itu. Selain itu, beliau selalu mengajarkan pola hidup yang sederhana,” jelasnya.

Selain dikenal sebagai Tuan Guru, Herman Hasyim juga sempat mengabdikan diri sebagai Pegawai Departemen Agama bersama almarhum KH Badruddin, KH Rosyad dan KH Abdul Qadir Martapura.

Sementara itu, Kepala Desa Pengaron, Supian menambahkan, salah satu kebiasaan Tuan Guru Herman, selalu memenuhi hajat masyarakat setempat. “Biasanya kalau diminta mengisi pengajian atau masyarakat punya hajat, penjemput tak pernah menunggu beliau. Malah beliau yang sering menunggu kedatangan penjemput,” ucapnya.

Di waktu yang sama, baik Ustad Sibhani maupun Kepala Desa Pengaron, Supian, mengucapkan terima kasih kepada seluruh panitia pelaksana serta para jamaah yang ikut berpartisipasi dalam penyelenggaran haul. Mereka juga menghaturkan terima kasih kepada Pangeran Khairul Saleh yang turut berpartisipasi serta menaruh perhatian dalam pelaksanaan acara haul.

Di tempat terpisah, Pangeran Khairul Saleh menyampaikan salam hormat dan takjimnya kepada keluarga besar Tuan Guru Herman Hasyim serta seluruh jamaah yang berhadir.

Menurutnya, peringatan haul merupakan bentuk kecintaan kepada ulama yang tentunya ahli waris para Nabi. “Mudah-mudahan kita semua mendapat berkah dan ridho Allah Swt, karena sudah mencintai ulama,” tutupnya.(sir)

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh