BARABAI, koranbanjar.net – Jabatan Wakil Bupati Hulu Sungai Tengah (HST) yang hingga kini masih kosong (diduga sengaja dibiarkan kosong), dikatakan Ketua Harian Gerakan Pemuda Asli Kalimantan (Gepak) HST, Rohyadi, lantaran Bupati HST mendapat intervensi dari pihak tertentu.
“Itu kami ketahui sendiri dari hasil pertemuan langsung dengan Bupati HST saat aksi damai kemarin (Senin 29 Juli). Tapi meski mengakui ditekan (dari pihak tertentu), kata bupati dia tidak merasa ditekan,” ungkap Rohyadi saat ditemui koranbanjar.net di rumahnya, Komplek Guntur Permai, Desa Benawa Tengah, Kecamatan Barabai, Selasa (30/7/2019).
Dia menyatakan Gepak HST akan kembali turun aksi dengan massa yang lebih banyak. “Kami kembali turun aksi jika nantinya ada hal lain yang harus kami sampaikan terkait kinerja Bupati HST,” tandasnya
Seperti diketahui, kemarin (29/7/2019) siang, puluhan massa Gepak HST yang dikoordinatori Rohyadi menggelar aksi damai di halaman kantor Setdakab HST. Mereka mendesak Bupati Ahmad Chairansyah segera menentukan wabup baru.
Tuntutan lain, Gepak HST meminta bupati berkomitmen tidak membuka pertambangan batu bara di seluruh wilayah Kabupaten HST. Massa juga mempertanyakan foto Bupati HST sebelumnya, Abdul Latif, yang menurut mereka hingga kini masih terpampang di salah satu ruangan Rumah Sakit Haji Damanhuri Barabai. Selain itu, dugaan jual-beli jabatan di Kabupaten HST juga menjadi hal yang dipertanyakan Gepak dalam aksi tersebut.
Demonstrasi yang berlangsung dari sekitar pukul 11.30 wita itu dijaga ketat puluhan anggota kepolisian bersama anggota TNI AD setempat. Di sekitar halaman kantor Setdakab HST, aparat bahkan menurunkan mobil water canon untuk menghalau massa aksi apabila terjadi kericuhan.
Dalam demo itu, sejumlah perwakilan Gepak HST yang kemudian dipersilakan masuk menemui bupati di ruang auditorium kantor Setdakab HST, sempat dikritik Chairansyah. Menurtunya, untuk menyampaikan aspirasi tak perlu mengerahkan massa, apalagi sampai menyurati (pemberitahuan aksi) polisi. Gepak HST, kata bupati, cukup menyurati dan kemudian menemui dirinya langsung.
Setelah menyampaikan aspirasi dan tanya jawab dengan bupati, massa kemudian membubarkan diri dengan tertib sekitar pukul 13.30 wita.
Seperti diketahui, Ahmad Chairansyah sebelumnya menjabat sebagai Wabup HST. Kemudian pada Maret 2019 lalu ia dilantik menjadi Bupati HST menggantikan Abdul Latif yang tersandung kasus korupsi.
Sejak pelantikan itu, hingga kini jabatan wabup di HST masih kosong. Padahal proses pengusulan nama untuk mengisi jabatan Wabup HST sudah dilakukan sejumlah partai pengusung calon masing-masing sejak Mei lalu. Kekosongan jabatan Wabup HST yang harusnya segera disikapi Bupati Chairansyah itulah yang membuat Gepak HST geram hingga menggelar aksi. (mj-025/mdr/dny)