Ada istilah dalam tanda kutip, tanpa money politic, hambar. Komisioner Bawaslu Kalsel Iwan Setiawan menyatakan, mindset masyarakat tentang money politic ini harus diubah.
BANJARBARU,koranbanjar.net – Itu disampaikan Iwan saat membuka Sosialisasi Pengawasan Partisipatif, yang diadakan Bawaslu Kabupaten Banjar di sebuah hotel di Kota Banjarbaru, Selasa(1/12/2020).
Jumlah personil pengawas, sebut dia, cukup terbatas dalam pengawasan pilkada. Bawaslu kabupaten, kecamatan dan desa serta TPS.
“Kami memproses berdasarkan temuan. Tapi, tetap saja kami harapkan partisipatif dari masyarakat dengan pelaporan,” katanya.
Utama pencegahan dulu, sosialisasi ini bagian dari cegah. Banyak yang tahu dan mengerti tentang money politic tapi pura-pura tidak tahu dan mengerti.
Bawaslu fokus menghakimi pelaku, yaitu pemberi dan penerima. Money politic memang tak bisa dimusnahkan tapi kita minimalisir.
“Perlu diingat serangan fajar itu bukan serangan dengan bagi-bagi duit dilakukan saat fajar, hanya istilah. Bedakan juga antara money politic dengan cost politic,” ucapnya.
Istilah dalam tanda kutip, ‘tanpa money politic hambar,’ itu ungkap Iwan adalah pemikiran sesat yang harus diubah.
Paslon datang tidak ada apa-apanya untuk masyarakat, padahal kerjaan ditinggalkan masyarakat, lalu sudah tidak dapat apa-apa, masyarakat tadi marah-marah lagi. Masyarakat datang tidak lagi perhatikan visi misi.
Kemudian, tahu saja money politic tidak berkah dan haram, lantas daripada tidak dapat apa-apa biarlah haram diembat. Money politic dianggap hal lumrah.
Secara hukum, sambung Iwan, pelaku money politic kena pidana, selanjutnya secara agama diketahui haram. Tokoh masyarakat dan ulama sudah sosialisasikan.
“Tapi kalau mereka saja sudah tidak didengar masyarakat atau pemilih, baģaimana? Apalagi ini Kabupaten Banjar, ini Serambi Mekkah,” kata dia.
Sehingga, kalau masyarakat mengetahui adanya money politic apalagi terstruktur, sistematis, masif ( TSM), maka paslon bisa didiskualifikasi.
Sosialisasi Pengawasan Partisipatif sebagai upaya preventif terhadap money politic pada Pilkada 2020 oleh Bawaslu Kabupaten Banjar ini juga mengundang KPU Kabupaten Banjar.
MUI Kabupaten Banjar, NU dan Muhammadiyah, TNI dan Polri, Apdesi Kabupaten Banjar, disabilitas, media massa, mahasiswa dan pemuda, tim paslon 01, 02, 03, alumni sekolah kader pengawas pemilu, Satpol PP Kabupaten Banjar.
Sedangkan narasumber tampak hadir yang diundang dua orang, Dr Mahyuni dan Dr Andi Sompa Tenri. (dya)