KOTABARU, koranbanjar.net- Terkait isu virus corona yang merebak di Kotabaru, pemerintah setempatkan perintahkan pemeriksaan dilakukan pada setiap kapal.
Apalagi, ABK kapal asing yang sempat dikabarkan terkena virus Corona dan sempat diisolasi di RSUD Kotabaru beberapa hari lalu.
Namun, ABK itu ternyata negatif dari virus yang berasal dari Kota Wuhan, China.
Menindaklanjuti permasalahan itu, Pemerintah Daerah dan pihak terkait melaksanakan rapat koordinasi terkait penanganan Virus Corona Kotabaru, yang menjadi pintu masuknya kapal asing di Kalimantan Selatan.
Rapat digelar, pada Senin (17/2/2020) siang, dengan dihadiri Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan, KSOP, Syahbandar, Polres Kotabaru, Kodim, Dishub dn Dinas Kesehatan Kotabaru.
Selama Januari 2020 ada sebanyak 54 kapal asing yang masuk ke Kotabaru dan rata-rata angkutan batubara.
Sedangkan pada Februari lalu, sudah sebanyak 34 kapal yang masuk dan kebanyakan dari kapal Cina.
Dalam hal ini Sekretaris Daerah Kotabaru, Said Akhmad menginginkan, agar penanganan lebih diutamakan dan meminimalisir penyebaran kabar kepada masyarakat, karena bisa membuat masyarakat heboh dan gempar.
Dia juga mengatakan, agar pelayanan kesehatannya lebih baik dan dimaksimalkan di kapal dan tidak dibawa ke rumah sakit Kotabaru.
“Karena hal ini terkait kekhawatirannya masyarakat dan standar pelayanan di rumah sakit Kotabaru,” katanya.
Lanjutnya, rapat yang disepakati itu bertujuan untuk penanganan di atas kapal.
Pemerintah dan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kotabaru turun bersama-sama melakukan penanganan di kapal.
Di kapal dulu dilakukan penanganan dan jangan sampai dibawa ke darat, karena masyarakat pasti resah kalau sampai turun ke darat seperti sebelumnya.
“Jadi kita adakan penanganan di kapal dulu lah,” pungkasnya. (cah/dya)