KORANBANJAR.NET – Indonesia patut berbangga lewat kemenangan yang didapatkan oleh sprinter muda asal Nusa Tenggara Barat (NTB), Lalu Muhammad Zohri, pada kejuaraan atletik dunia U-20 di Tampere, Finlandia, Kamis (12/7) kemarin.
Pada kejuaraan tersebut, Muhammad Zohri meraih medali emas di kategori lari 100 meter putra setelah berhasil finis terdepan lebih cepat dari 2 pelari lainnya asal Amerika yang hanya mampu finis pada posisi kedua dan ketiga.
Namun siapa sangka, di balik kemenangannya yang membanggakan itu, setelah dinyatakan finis paling depan, pelari berusia 18 tahun ini tidak segera diberikan bendera merah putih oleh pihak officialnya.
Padahal, seperti diketahui, sudah menjadi kebiasaan apabila atlet lari yang dinyatakan menang, langsung diberikan bendera nasional negaranya untuk difoto dan merayakan kemenangannya.
Sontak, usai kemenangannya, karena tak segera diberikan bendera merah putih, Muhammad Zohri sempat terlihat kebingungan dan mencari bendera negaranya pada official team.
Ia bahkan terlihat sempat menaiki beberapa anak tangga yang menuju ke tribun tempat para fotografer berkumpul untuk mencari official teamnya. Namun ironisnya, Zohri masih tidak menemukan timnya hanya untuk mendapatkan bendera merah putih.
Padahal, dua pelari asal Amerika yang mendapatkan posisi kedua dan ketiga setelah Zohri, sudah mendapatkan bendera negara mereka. Zohri pun diajak berfoto dan ditempatkan ditengah diantara mereka berdua tanpa bendera Indonesia.
Hingga ia akan diwawancarai oleh pihak International Association of Athletics Federations (IAAF), Zohri baru mendapatkan bendera merah putih, seperti terlihat jelas pada unggahan video di akun Youtube Fun Time ID yang mengunggah video sebelum dan sesudah Zohri berlaga.
Kisah ironis di balik kemenangan membanggakan Zohri ini mendapatkan sorotan dari salah seorang pelatih di Universitas Virginia, Amerika Serikat.
Pelatih dengan akun Twitter @mowad1010 itu mengatakan dalam Twitternya, ada seseorang yang memberinya bendera Polandia setelah ia dinyatakan menang lalu membalikkan bendera Polandia itu sehingga menjadi bendera Indonesia.
“Someone should’ve given him a Polish flag then reverse it,” tulis akun @mowad1010. Dalam bahasa Indonesia artinya, seseorang harus memberinya bendera Polandia lalu membaliknya.
Tweet tersebut pun mendapatkan balasan dari seorang pengamat politik, Burhanuddin Muhtadi.
Dalam Twitternya, Burhan mengatakan, tweet itu merupakan sindiran untuk official Indonesia yang berada bersama Zohri namun tak segera memberikan bendera merah putih.
Burhan pun menceritakan, dalam video panjang selepas kemenangannya, Zohri tampak celingukan mencari official team dari Indonesia.
Burhan menambahkan, agar hal itu tidak terulang kembali. “Ini sindiran buat official kita yg tak segera memberikan bendera merah putih ke Zohri. Lihat video panjangnya, memang terlihat Zohri celingukan nyari official dari Indonesia. Jangan terulang lagi,” tulisnya. (dny)