Ini Alasan Syarbani Tak Mencalonkan Diri Sebagai Ketua PWNU Kalsel

BANJARMASIN – Bulan Desember 2017 mendatang, masa bakti Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Kalimantan Selatan segera berakhir. Secara mengejutkan, Ketua PWNU Kalsel HM Syarbani Haira mengungkapkan tidak lagi mencalonkan diri.

Bagi HM Syarbani Haira, memimpin NU selama 10 tahun lebih adalah waktu yang cukup panjang. Karena itu, meski ada aturan yang membolehkan dirinya mencalonkan diri kembali, dia lebih memilih berhenti.

“Supaya ada proses regenerasi dan wajah NU tetap semangat pada periode ke depan,” ucap Mantan Dosen UIN Antasari Banjarmasin ini. 

Terlalu lama memimpin Organisasi Islam tersebut dikhawatirkan HM Syarbani akan berdampak buruk pada roda organisasi.  Itulah sebabnya, regenerasi selalu dianjurkan.

“Harus ada wajah baru di NU. Saya yakin, setiap wajah baru pasti ada ide baru bagi perkembangan NU di Kalsel,” katanya.

Pengelola Universitas Nahdlatul Ulama Kalimantan Selatan (UNUKASE) ini menegaskan masalah kandidat ketua tanfidziyah terserah para pemilik suara, khususnya para pengurus cabang-cabang NU di Kalsel.

“Mereka yang akan memilih, siapa yang nanti mendapat amanah, harus diterima. Jika belum, harus legowo karena sudah menjadi aturan baku di NU,” tegas Syarbani.

Konferensi Wilayah (Konferwil) NU Kalsel akan berlangsung di Gedung Dakwah NU, Jalan Achmad Yani Km 12,5 Gambut, Kabupaten Banjar pada 22 Desember 2017 mendatang.(abn)