MARTAPURA,KORANBANJAR.NET – Babak penyisihan Festival Lomba Bedug tahun 2018 yang digelar di halaman Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Banjar mulai Rabu kemarin hingga hari ini, (Kamis 24/5), telah menghasilkan enam grup terbaik dari 35 grup dari berbagai daerah di Kabupaten Banjar.
Enam grup terbaik yang lolos di babak penyisihan ini akan kembali bertanding pada babak final yang akan diadakan pada malam lebaran nanti.
Ke 6 grup beruntung yang lolos pada babak penyisihan hari ini ialah, grup Al manar Junior dari Desa Tunggul Irang, An-Nasir dari Desa Kampung Melayu, Al-banjari dari Desa Murung Kenanga, At-Taqwallah Pekauman Ulu, Al-munir dari Desa Tunggul Irang serta grup Al manar dari Desa Tunggul Irang.
Pada babak final nanti, ke 6 grup ini akan memperebutkan juara 1, 2 dan 3 serta juara harapan 1,2 dan 3.
Kepala Bidang Kebudayaan Disbudpar Kabupaten Banjar, Yuana Karta Abidin mengatakan, ia merasa senang karena babak penyisihan Festival Lomba Bedug yang diadakan pihaknya tersebut dapat berjalan dengan lancar.
“Alhamdulillah, babak penyisihan selama dua hari ini berjalan dengan lancar. Kita sudah menemukan 6 grup terbaik yang akan bertanding untuk meraih juara 1, 2, 3 dan harapan 1, 2, 3,” katanya kepada koranbanjar.net.
Menurut Yuana, para peserta Festival Lomba Bedug tahun 2018 ini sangat kreatif dan mempunyai kemampuan yang sangat luar biasa. Bahkan diakuinya, dewan juri pun sempat kesulitan dalam menentukan 6 group terbaik tersebut.
“Semua peserta punya kelebihan dan kekurangan masing-masing, namun kita harus menentukan 6 terbaik,” ucapnya.
Sejumlah penyair dari salah satu grup Festival Lomba Bedug.
Dari pantauan koranbanjar.net, pada pelaksanaan hari kedua babak penyisihan Festival Lomba Bedug ini, banyak sekali warga Kabupaten Banjar yang berkumpul untuk menyaksikan dan mendukung grup kesayangan mereka masing-masing.
Salah satu warga yang sedang menyaksikan Festival Lomba Bedug yang ditemui koranbanjar.net, Hamidah (35) mengatakan, ia sangat antusias menyaksikan para peserta dalam menabuh bedug.
“Saya setiap tahun selalu datang ke sini menyaksikan lomba bedug ini. Entah kenapa saya sangat suka menyaksikannya,” ujarnya. (sai/dny)