Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Koran Banjar
Religi

Hiswana Migas Tegaskan, Tidak Ada Kelangkaan Elpiji 3 Kilogram

Avatar
324
×

Hiswana Migas Tegaskan, Tidak Ada Kelangkaan Elpiji 3 Kilogram

Sebarkan artikel ini

Terkait langkanya gas elpiji subsidi 3 kilogram, Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi atau disebut Hiswana Migas mengatakan, tidak ada kelangkaan, pasalnya, penyaluran selama ini berjalan normal.

BANJARMASIN, koranbanjar.net –
Hal ini disampaikan oleh Ketua Hiswana Migas Kalimantan Selatan, H Saibani lewat wawancaranya kepada pers beberap hari telah lewat di Kantor Hiswana Migas Banjarmasin.

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

“Jadi kalau kami jawab, kelangkaan itu tidak ada, karena setiap hari penyalurannya berjalan normal,” tegas Saibani.

Hanya saja, pihaknya melihat dinamika yang terjadi, pandemi Covid-19 sangat mempengaruhi akan kebutuhan elpiji. Dan ini sangat signifikan, ungkapnya.

Dikatakan Saibani, adanya pergeseran-pergeseran inilah yang menyebabkan, sekarang elpiji dianggap tidak mencukupi lagi permintaan masyarakat terhadap kuota yang ada.

“Diantaranya, ramainya pedagang-pedagang online dan itu banyak berstatus pegawai negeri dan itu sudah kita cek,” ujarnya.

Semestinya menurut Saibani, ini tidak terjadi, mereka harus menggunakan gas 5,5 kilo, atau 12 kilo. Kemudian, pihaknya juga pernah melakukan pengecekan di penerbangan, ternyata banyak para pendatang berasal dari luar Kalsel untuk mencari mata pencaharian di Bumi Lambung Mangkurat ini.

“Kami cek, lagi apa tujuan mereka kesini, katanya ingin mencari pekerjaan, siapa yang membawa? kembali kami tanya, ujarnya diajak oleh saudara-saudaranya yang lebih dulu mengais rejeki disini, seperti penjual pentol, sate, terang bulan dan banyak lagi lainnya,” bebernya.

Lebih lanjut dijelaskan, pergeseran ini juga terjadi dari sebelumnya orang bekerja, kemudian menjadi tidak bekerja atau pengangguran, pekerja full waktu menjadi paruh waktu.

Sudah tentu berpengaruh pada kebutuhan gas elpiji, dimana sebelumnya biasa membeli gas tabung 12 kilo atau 5,5 kilo.
Karena pendapatannya berkurang, secara otomatis kebutuhan akan elpiji semakin banyak.

Itulah diantara penyebab-penyebabnya,
kenapa permintaan gas 3 kilo ini semakin tinggi, hukum ekonomi berlaku, bila permintaan tinggi supplynya terbatasi.

“Hal demikian pasti memacu pada harga. Parahnya, ada orang-orang turut serta dalam berusaha, dengan cara ekonomi kreatif dan lain sebagainya namun demi mengambil keuntungan sendiri, seperti yang terjadi saat ini,” sebutnya.

Sementara Hiswana Migas Kalsel mengklaim, dalam satu hari menyalurkan 313 ton untuk elpiji 3 kilogram atau 313.692.000 kilogram perhari. Dan jika dihitung dalam bentuk tabung, berjumlah 113 ribu tabung setiap hari untuk Kalimantan Selatan.

Dari data Hiswana tercatat, agen elpiji(LPG) 3 kilogram di Kalsel berjumlah 66 agen. Untuk Banjarmasin sendiri, 11 agen, sedangkan untuk pangkalannya kurang lebih berjumlah 540 yang ada di Kalimantan Selatan.

Untuk mengurangi kelangkaan dan mahalnya harga gas, pihaknya sudah melakukan operasi pasar atau pasar murah dibeberapa pangkalan di Banjarmasin.

Diharapkan adanya pasar murah tersebut bisa mengembalikan harga gas melon menjadi normal kembali. (yon)

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh