Harga bawang putih anjlok di pasaran dalam beberapa waktu terakhir. Di Pasar Harum 2, Jalan Pasar Baru, Kertak Baru Ilir, Banjarmasin, harga bawang putih turun mencapai Rp 11 ribu per kilogram. Bagi para pedagang di pasar penyuplai bawang putih terbesar di Banjarmasin itu, anjloknya harga salah satu bahan kebutuhan pokok tersebut merupakan kondisi yang kurang menjanjikan.
BANJARMASIN, Koranbanjar.net – Pengusaha bawang di Pasar Harum Manis 2, Ridwan Tente (40), mengatakan sekitar awal Juni lalu harga bawang putih masih di kisaran Rp 20 ribu per kilogram. Namun, saat ini harganya anjlok menjadi Rp 11 ribu per kilogram.
“Anjloknya harga bawang putih akibat kasus corona di Cina. Jadi Cina menutup diri tidak mengirim barang keluar, bukan karena minimnya permintaan,” ucapnya saat ditemui Koranbanjar.net, Senin (15/6/2020).
Dari informasi yang ia dapat, stok bawang putih di Cina banyak. Namun, perdagangannya akan kembali dioperasikan jika pandemi virus corona berakhir.
“Habis-habisan mereka menjual barang (bawang putih). Soalnya pada bulan 7 nanti ada panen baru. Jadi panen 2019 itu dikeluarkan semua di sana, makanya di sini banyak bawang putih,” katanya.
Menurutnya, stok bawang putih di pasar Harum Manis 2 nyaris 100 persen didatangkan dari Cina. “Semuanya dari Cina. Biasanya bawang putih ini tahan sebulan,” ujarnya.
Selain itu, dia menyebut penyebab anjloknya bawang putih juga dipengaruhi adanya pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Banjarmasin, beberapa waktu lalu. “Langganan kami dari berbagai daerah itu tidak bebas jadinya membeli ke sini karena adanya pembatasan akses masuk itu,” tuturnya.
Dia menilai, berbisnis bawang putih selama pandemi corona tidak menjanjikan. “Tapi mau tidak mau harus tetap dijalani,” ucapnya. (ags/dny)