Simpang siurnya kabar terkait penyebab wafatnya Guru Zuhdi atau KH Ahmad Zuhdiannor. Kini, Rumah Sakit Medistra Jakarta telah memastikan alim ulama kharismatik itu dinyatakan negatif SARS-COV2 (Covid-19).
Sedangkan almarhum, didiagnosa memiliki riwayat penyakit kanker paru dd/kanker kelenjar getah bening.
BANJARBARU, koranbanjar.net – Keterangan resmi itu, sesuai surat nomor: 137.KMed.02.05.2020 dengan ditanda tangani oleh Dokter Penanggung Jawab, Dr. Gunawan, SpPD.
Informasi dihimpun, Guru Zuhdi tutup usia 48 tahun Sabtu 2 Mei 2020 sekitar pukul 06.35 Wib di RS Medistra, Jakarta, atau 07.35 Wita untuk Kalsel lebih lama satu jam dari waktu Jakarta.
Beliau berpulang ke rahmatullah, usai beberapa hari dirawat secara intensif.
Pria kelahiran tanggal 10 Februari 1972 itu, merupakan anak dari pimpinan KH. Muhammad (Pimpinan Al Falah setelah KH. Tsani).
Hingga berita ini diturunkan, ribuan jamaah masih berdatangan untuk menghadiri prosesi salat dan pemakaman jenazah.
Namun, belum ada yang mengetahui secara pasti di mana almarhum akan dikebumikan.
Diduga sementara, akan dimakamkan di Citra Graha, Landasan Ulin. Tapi, ada pula menyampaikan akan dimakamkan di dekat Masjid Jami, Banjarmasin. (ykw/dya)
BACA JUGA : Guru Zuhdi Wafat, PWNU Kalsel: Salat dan Tahlil di Rumah