Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Koran Banjar
Kriminal & PeristiwaReligi

Gas LPG 3 KG di Pangkalan Ludes ‘Sekejap’, Warga harus Rela Beli Jauh di Atas HET

Avatar
360
×

Gas LPG 3 KG di Pangkalan Ludes ‘Sekejap’, Warga harus Rela Beli Jauh di Atas HET

Sebarkan artikel ini

MARTAPURA, KORANBANJAR.NET – Meski sudah ditetapkan Harga Eceran Tertinggi (HET) gas LPG 3 Kg Rp. 17.500, namun faktanya di eceran gas melon tersebut dijual dengan harga relatif jauh lebih tinggi, mulai dari Rp 25.000 hingga Rp 32.000 rupiah.

Hal ini diakui oleh seorang ibu rumah tangga, Rizkia (21 tahun). Warga Jalan Kenanga, Martapura. Dia mengaku sudah beberapa bulan terakhir selalu membeli elpiji 3 kilo di eceran dengan harga paling murah Rp 27.000.

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

“Bahkan kadang-kadang lebih dari 27 ribu,” tuturnya kepada koranbanjar.net Sabtu (24/11/2018).

Ia mengatakan hampir tidak pernah membeli gas 3 Kg di pangkalan. Selain selalu ludes dalam sekejab, dirinya juga mengaku hanya punya satu tabung gas di rumah.

“Sering saat ada gas di pangkalan yang harganya jauh lebih murah, namun gas di rumah belum habis,” tuturnya. Oleh karena itu dia memilih membeli gas di eceran.

Dia menyebut maklum harga di eceran lebih tinggi dari di pangkalan, namun dirinya pun tidak begitu setuju kalau mematok harga yang relatif terlalu tinggi seperti saat ini.

Sementara salah satu pengurus pangkalan gas LPG 3 kg di Jalan pintu Air, Martapura, Wati (50 tahun), mengatakan distribusi gas dari pusat ke pangkalan terbilang lancar, begitu juga kepada masyarakat.

“Di sini biasanya datang 100 tabung gas 3 Kg per-minggunya, dan dijual hanya satu tabung untuk satu orang,” ujarnya.

Elpiji 3 KG di Pangkalan Ludes ‘Sekejab’, Warga harus Rela Beli Jauh Diatas HET
Pangkalan gas LPG di Jalan Pintu Air Martapura. (foto: mj-21/koranbanjar.net)

Itu pun menurutnya hanya dijual untuk warga sekitar. “Kecuali sudah habis masyarakat sekitar yang membeli, baru dijual untuk warga lain. Jadi yang dekat dulu yang diutamakan,” tuturnya.

Dia mengatakan harga yang ia jual sudah sesuai HET, yakni Rp.17.500 per-satu buah tabung gas LPG 3kg. Menurutnya, melambungnya harga elpiji melon ini di eceran karena pihak pengecer mengantri di banyak pangkalan untuk dijual kembali.

“Harga yang jauh di atas HET itu mungkin dikarenakan para pengecer yang membeli gas dari berbagai pangkalan yang lain. Jadi itu mungkin upahnya, karena antri di banyak pangkalan,” imbuh Wati.

Sementara saat ditelusuri di pengecer tabung gas elpiji 3Kg, mereka seolah tertutup saat dimintai keterangan. Bahkan, menolak untuk diwawancarai. Salah satu pengecer yang berhasil koranbanjar.net mintai keterangan mengatakan, jauhnya harga jual di eceran dari HET dikarenakan menjelang akhir tahun.

“Karena mendekati akhir tahun. Untuk harga kami menjual dari 25 ribu hingga 32 ribu tergantung keadaan,” kata pengecer yang tidak mau disebutkan namanya ini.

Sementara Kabag Perdagangan Disperindag Kabupaten Banjar, Ferriansyah saat dikonfirmasi, dia menjelaskan harga di eceran tidak bisa diatur oleh pemerintah. Sebagai instansi terkait, dirinya mengaku tidak bisa berbuat banyak.

“Untuk pengecer sudah terjadi hukum dagang, tidak bisa ditetapkan pemerintah berapa harga yang harus dijual, jadi pemerintah tidak bisa berbuat apa-apa. Kalau di eceran kita sudah tahu harganya sekian, tinggal kitanya saja mau atau tidak membeli,” pungkasnya. (mj-21/dra)

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh