Evaluasi dari DPRD Kabupaten Banjar, menilai ada sisi gagal namun adapun sisi keberhasilan terkait pembatasan sosial berskala besar (PSBB) usai berakhirnya pada Jumat (29/5/2020) kemarin.
MARTAPURA, koranbanjar.net – Pemicu dari kegagalan itu, yakni pelaksanaan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang dianggap dewan kurang efektif.
Ketua DPRD Kabupaten Banjar M. Rofiqi mengaku, dirinya menjadi orang pertama yang menolak PSBB saat itu. Sebab, dari segi epidemiologi tak ada manfaatnya. Sedangkan PSBB di lapangan, terlihat tak sesuai seperti apa yang diharapkan.
“Di lapangan memang dirazia, tapi hanya dilihat KTP dan SIM. Lalu hubungannya dengan penyakit apa,” cetus Rofiqi.
Meski di satu sisi dianggap gagal dalam penekanan penyakit, tapi adapun keberhasilan dari tracing dan traking. (har/ykw)