BANJARMASIN, koranbanjar.net – Lebih 500 personil polisi mengawal ketat demonstran dari Aliansi Gelombang Rakyat dan Aliansi Mamahsiswa Kalimantan Selatan, di depan DPRD Provinsi Kalsel, Senin (30/9/2019).
Tak ketinggalan, 4 unit mobil water canon. Pengamanan tersebut diklaim lebih banyak dari aksi mahasiswa sebelumnya.
Bahkan Polda Kalsel menerjunkan jajarannya dari Polresta Banjarmasin, Batola, Tanah Laut, dan Kabupaten Banjar.
Kapolresta Banjarmasin Kombes Pol Drs Sumarto mengatakan, pengawalan ini personil yang diturunkan lebih banyak dibandingkan demo lima hari lalu.
Aksi kali ini, menurutnya lebih kondusif dari sebelumnya. “Kalau personil yang diturunkan lebih banyak yang kemarin. Kali ini massa tidak anarkis, tidak ada dorong-dorongan, serta lempar-lemparan,” ujar Sumarto.
Lebih lanjut ia menerangkan, ini semua berkat kerjasama yang baik. Pihak anggota dewan dengan mahasiswa sama-sama saling menghargai satu sama lain.
“Mahasiswa menyampaikan aspirasi mereka. Apa yang menjadi harapan, kemudian mereka didengarkan Anggota DPRD Kalsel. Mereka berdiskusi bersama, alhamdulillah berjalan aman dan lancar,” terangnya.
Dikatakan, aksi massa berakhir pada pukul 13.24 Wita, dikaranekan pihak DPRD Kalsel sudah mau menandatangani tuntutan mahasiswa terkait penolakan RUU. (ags/dra)