Petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) termasuk dari Kabupaten Banjar mempunyai misi penyelamatan, namun berkenaan pandemi covid-19 dituntut adaptasi prokes atau protokol kesehatan.
BANJAR,koranbanjar.net – Sebagaimana disampaikan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian selakuinspektur upacara Tingkat Nasional HUT ke-102 Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan tahun 2021 di Gedung Sasana Bhakti Praja Kemendagri Jakarta, secara virtual di ikuti pemerintah provinsi dan kabupaten/kota se-Indonesia.
Termasuk Pemerintah Kabupaten Banjar yang mengikuti upacara dari Command Center Barokah Martapura, Senin ( 01/03/2021 ) pagi, dihadiri Asisten Pemerintahan dan Kesra H. Masruri beserta Jajaran Damkar Kabupaten Banjar.
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengatakan, pelaksanaan Upacara HUT ke-102 Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan tahun 2021 ini dalam kondisi pandemi Covid-19, sehingga berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.
Mengusung tema Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan yang Profesional, Mandiri dan Melayani dalam Mendukung Adaptasi Kebiasaan Baru. Menurutnya, tema ini menekankan Pemadam Kebakaran tetap melayani masyarakat walau masih pandemi Covid-19.
”Kita harus tetap bekerja untuk melaksanakan tugas pokok itu, beradaptasi dengan kebiasaan baru menggunakan perlengkapan-perlengkapan tertentu,” katanya.
Seperti korbannya ada terkena positif Covid-19, menyelamatkan masyarakat yang sedang menghadapi kebakaran atau bahaya-bahaya lain dalam situasi Covid perlu melakukan adaptasi bagi petugas pemadam kebakaran sendiri untuk melakukan proteksi supaya tidak tertular Covid-19 seperti menggunakan masker dan lain-lain.
Selain bertugas memadamkan kebakaran,pemadam kebakaran juga mengandung misi penyelamatan meskipun ada badan-badan lain yang mengerjakan itu dan proaktif dalam pencegahan terjadinya kebakaran.
DI sisi lain, Pj Gubernur Kalimantan Selatan Safrizal mengatakan, dari aspek kelembagaan semua kabupaten/kota dan provinsi telah memiliki kelembagaan pemadam kebakaran dan terus berupaya meningkatkan kemampuan.
“ Adapun untuk kebakaran hutan dan lahan di Kalsel, nol hotspot. Kita berharap ini terus bisa dipertahankan, siaga karhutla tahun 2021,” tutupnya. (kominfobanjar/dya)