Baru beberapa minggu diperbaiki, besi exspantion join Jembatan Kembar Tol Lingkar Selatan kembali dicolong. Informasi warga yang sempat mengambil video kondisi terakhir jalan di atas jembatan itu, Sabtu (2/1/2021), pukul 09.00 Wita, tampak aspal penutup ekspantion join terbongkar, dan besinya lagi-lagi tidak ada.
BANJARMASIN, koranbanjar.net -;
Kerusakan jembatan terulang lagi, terlebih-lebih setelah terjadi kecelakaan pengendara motor akibat jalan di ruas jembatan berlubang cukup dalam. Hal ini membuat anggota Komisi III DPRD Kota Banjarmasin mengaku sangat miris.
Anggota Komisi III DPRD Kota Banjarmasin, Saut Nathan Samosir dari Fraksi PDIP Kota Banjarmasin kepada koranbanjar.net menyampaikan, melihat kondisi jembatan yang menghubungkan jalur pengiriman barang dari Pelabuhan Trisakti menuju luar Kota Banjarmasin ini sangat prihatin dan miris.
“Hati ini sangat miris melihat kondisi sekarang jembatan ini,” ucapnya.
Dia mengaku telah menghubungi pihak Balai Jalan Nasional Provinsi Kalimantan Selatan, menurut informasi yang ia peroleh, “besinya dicuri lagi sama maling-maling, sudah dua kali alasan besinya dicuri orang yang tidak bertanggung jawab” cetus Owner Ekspedisi PT Lintas Jawa ini.
Penjelasan Balai Jalan Nasional yang berulang dengan selalu beralasan adanya dugaan pencurian besi exspantion join, membuat Saut bertanya-tanya.
Pertama, dia menanyakan bagaimana kualitas pemasangan besinya, sehingga semudah itu dicuri atau dicongkel.
Kedua, bagaimana tingkat keamanan Kota Banjarmasin, apakah juga memantau pencurian perlengkapan jembatan seperti ini?
“Kami berharap sebagai anggota Komisi III DPRD Kota Banjarmasin, agar aparat keamanan dapat memberikan perhatian khusus untuk jembatan Basirih ini,”pintanya.
Selain itu, tambahnya, pihak kontraktor dapat lebh meningkatkan pemasangan platnya supaya tidak terlalu mudah dicuri atau dicongkel oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
Baca Juga : https://koranbanjar.net/awas-kawasan-jembatan-basirih-ini-rawan-lakalantas/
Pada pemberitaan sebelumnya, laporan warga setempat, bernama Habib Ali Bahasyim juga mengatakan akibat kondisi jalan pada jembatan kembar ini, kerap terjadi kecelakaan pada pengguna jalan yang menggunakan kendaraan roda dua.
Bahkan hampir setiap hari, ada aja yang terjatuh dari motornya, “Yang dikhawatirkan kalau-kalau terjadi pada ibu hamil atau saat bawa bayi, nauzubillah, di jalan ini mobil besar juga sering lewat,” ujarnya kala itu penuh kekhawatiran.
Pantauan media ini secara langsung tampak hampir seluruh pelapis aspal pada pada ekspantion join di atas kedua jembatan itu terkikis, parahnya besi platnya juga ikut hilang, sehingga terlihat lubangnya sampai tembus ke bawah jembatan, hingga cukup mengerikan.
Jembatan Tol Jalan Lingkar Basirih dibangun sekitar 20 tahun silam, tepatnya tahun 2001. Jembatan ini diperuntukkan bagi kendaraan berat dari Pelabuhan Trisakti, dan Pelabuhan Martapura Baru menuju ke luar kota.
Oleh Pemerintah Kota dan Provinsi Kalsel tujuan dibangunnya Jembatan Tol Lingkar Selatan, antara lain untuk mengurangi membludaknya truk angkutan pelabuhan melalui jalan kota.(yon/sir)