Di tengah banjir yang melanda Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, dua habib anggota Majelis Bahasyim telah melangsungkan perkawinan. Menariknya, perkawinan berlangsung meriah, disertai kesenian Banjar Senoman Haderah, sedangkan kedua habib diusung dengan menggunakan “singgasana” terbuat dari bambu.
BANJARMASIN, koranbanjar.net – Pantauan koranbanjar.net di Majelis Bahasyim, Jalan Tembus Mantuil Kecamatan Banjarmasin Selatan, Minggu(17/1/2021), terlihat sangat. Dua pengantin pria, dua habib, Sayyid Farid Azhar Alfakhir Assegaf dan Sayyid Ahmadi Bahasyim duduk di atas kursi terbuat dari bambu yang dirakit bak singgasana di usung puluhan jamaah.
Berbicara dengan media ini, Habib Salim Bahasyim, pemilik sekaligus pengasuh Majelis Bahasyim melalui juru bicaranya, Rahman menuturkan, perkawinan para habib dengan adat Senoman Haderah memang sering dilakukan, akan tetapi baru kali ini acaranya sangat berbeda.
“Ini baru pertama dilaksanakan di wilayah Basirih, mengawinkan dua habib sekaligus dengan acara Senoman Haderah, di mana mempelai pria diusung duduk seperti di singgasana,” ungkapnya.
Tamu undangan dari berbagai kalangan masyarakat terus berdatangan, baik dari pejabat publik hingga masyarakat umum.
Menariknya, Walikota Banjarmasin, Ibnu Sina turut diundang, bersama Wakil Walikota Banjarmasin, Hermansyah, namun sayangnya kedua petinggi Pemerintah Kota Banjarmasin itu tidak bisa hadir disebabkan jadwal yang padat meninjau lokasi banjir.
Walau demikian, dalam pelaksanaan acara tersebut, tetap dijalankan protokol kesehatan (prokes), tamu wajib menggunakan masker dan tempat mencuci tangan pun disiapkan. Sebelum masuk, di depan pintu gerbang harus cuci tangan terlebih dulu.
Majelis Bahasyim adalah majelis terbesar di wilayah Banjarmasin Selatan, menggelar perkawinan Sayyid Farid Azhar Alfakhir Assegaf dengan mempelai wanita bernama Syarifah Humairo. Kemudian, Sayyid Ahmadi Bahasyim dikawinkan dengan wanita yang bernama Syarifah Fauziah Alqudsy.(yon/sir)