Sekelompok orang yang berasal dari organisasi kemasyarakatan (ormas) menyerang kelompok penagih utang (debt collector) di tempat nongkrong Moro Bagong (Morbag), Desa Cibolangkaler, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi atau tepatnya di Jalan Raya Sukabumi – Bogor pada Kamis (16/91/2021) sore.
BOGOR, koranbanjar.net – Lokasi itu kan memang tempat nongkrong para penagih utang, tiba-tiba datang beberapa anggota ormas yang awalnya hanya 6 motor, kemudian terus bertambah sampai ratusan. Mereka langsung menyerang kelompok Morbag,” kata Dede Cahya (27) warga di sekitar lokasi kepada wartawan dikutip dari Borneo24.com, –jaringan koranbanjar.net.
Kapolres Sukabumi Kota AKBP SY Zainal Abidin menyatakan pihaknya pun bergerak cepat untuk mendamaikan kubu ormas dan Morbag. Alhasil, ribut ormas Sukabumi itu pun disebutkannya telah tercapai kesepakatan damai. Kedua kelompok sepakat berdamai disaksikan pihak kepolisian.
“Karena diduga terjadi kesalahpahaman, maka terjadilah penganiayaan yang mengakibatkan timbul korban dari kedua belah pihak yang mengalami luka ringan,” kata Zainal kepada wartawan pada Kamis malam.
“Saat ini kedua belah pihak diperantarai oleh pihak Polres Sukabumi telah sepakat berdamai dan saling memaafkan,” sambungnya beberapa saat kemudian.
Zainal kemudian membeberkan kronologi kejadian tersebut, menurutnya bentrokan itu terjadi antara 5 orang yang bekerja sebagai eksternal (Debt Collector) dengan kelompok massa yang menurut kepolisian berjumlah 30 orang.
“Pada hari Kamis tanggal 16 September 2021 sekitar jam 14.30 WIB di simpang Jalur Cibolang Cisaat Kabupaten Sukabumi telah terjadi kesalahpahaman antara pihak eksternal dari salah satu perusahaan kredit dengan kelompok masyarakat,” kata Zainal.
“Awalnya, 5 orang yang bekerja sebagai eksternal (debt collector) salah satu perusahaan kredit tersebut sedang nongkrong di sebuah warung di ujung Jalur, di Jalan raya Cibolang Cisaat. Sekitar jam 14.30 WIB, tiba-tiba mereka didatangi oleh massa sebanyak kurang lebih 30 orang, hingga timbul korban yang mengalami luka ringan,” sambung Zainal.
Warga yang menyaksikan kejadian itu mengaku jika melihat beberapa orang yang diduga debt collector sempat melakukan perlawanan namun kalah jumlah sebelum pada akhirnya meninggalkan tempat tersebut.(koranbanjar.net)