MARTAPURA, KORANBANJAR.NET – Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor melakukan sahur bersama dengan warga Desa Sungai Batang, Kecamatan Martapura Barat, Kabupaten Banjar, Rabu (23/5) dini hari. Pada kesempatan tersebut Paman Birin –sapaan akrabnya- membeli beras siam warga sebanyak 400 balik atau 8 ribu liter.
“Salah satu aspirasi kepada masyarakat agar beras mereka dibeli, kita minta mereka menyiapkan 400 balik beras siam, atau delapan ribu liter” ucapnya saat sahur bersama masyarakat Sungai Batang.
Menurut Gubernur dengan membeli beras maka masyarakat petani dapat mengerakan roda perekonomian masyarakat dan sebagai wujud peduli terhadap kerja keras para petani.
Gubernur juga mengungkapkan, Kabupaten Banjar merupakan salah satu lumbung pangan di Kalsel. Untuk itu dia berusaha dan mendorong petani setempat agar hasil panennya selalu meningkat. Sebagai daerah agraris, pertanian di Kalsel harus dipacu agar menghasilkan produksi yang baik.
Gubernur, berharap apa yang sudah dipanen petani di kawasan tersebut dapat menunjang Kabupaten Banjar secara khusus menuju kedaulatan pangan.
Sementara itu, Kepala Desa Sungai Batang, Muhammad Aspi mengucapkan terimakasih dan penghargaan kepada Gubernur Kalimantan Selatan yang telah berkenan hadir di daerahnya, terlebih perhatian terhadap upaya peningkatan sektor pertanian di desa.
Dalam kesempatan bersilaturahmi dengan masyarakat Desa Sungai Batang, Paman Birin kembali mengingatkan masyarakat untuk terus berikhtiar kuat serta berdoa. Dikatakan, Pemprov Kalsel saat ini terus bergerak untuk mengentaskan kemiskinan, kebodohan dan keterbelakangan.
Menurutnya, masalah itu lah yang saat ini dihadapi bangsa kita sekarang. Semua terus bersinergi untuk meretas dan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Peran penting masyarakat untuk berpatisipasi nyata merupakan pilar pembangunan utama. Tanpa partipasi rakyat sebaik apapun program pembangunan dalam pelaksanaannya pasti tidak akan berjalan sesuai harapan.
Paman Birin juga mengajak masyarakat untuk menjauhi yang namanya penyalahgunaan narkotika dan obat-obat terlarang. Selain masalah kemiskinan, kebodohan dan keterbelakangan, negeri ini juga dihadapkan pada masalah besar yakni, penyalahgunaan narkoba. (hmsprov/dra)