Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Kriminal & Peristiwa

Balita Nyungsep ke Parit Hingga Tewas Saat Ditinggal Ortunya Makan

Avatar
624
×

Balita Nyungsep ke Parit Hingga Tewas Saat Ditinggal Ortunya Makan

Sebarkan artikel ini
Korban balita saat dibawa ke rumah sakit di Palangkaraya, Kalteng. (foto: Borneo24/koranbanjar.net)
Korban balita saat dibawa ke rumah sakit di Palangkaraya, Kalteng. (foto: Borneo24/koranbanjar.net)

Nasib malang dialami seorang balita laki-laki berusia 2 tahun. Selagi bermain di depan rumah, dia ditinggal orang tuanya makan ke dalam rumah, namun naas tiba-tiba dia nyungsep ke parit hingga akhirnya tewas, Minggu (27/6/2021) pukul 14.30 WIB.

PALANGKARAYA, koranbanjar.net – Peristiwa naas itu dialami korban di depan rumahnya, Jalan Tingang 24 Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah. Usai kejadian, korban langsung dibawa ke IGD RSUD Doris Sylvanus untuk mendapatkan perawatan intensif. Namun saat mendapat perawatan korban menghembuskan nafas terakhir.

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Menurut keterangan saksi, Abet dikutip Borneo24.com, — jejaring koranbanjar.net, saat itu dia sedang lewat di lokasi kejadian. Melihat adanya orang berkerumun, dia langsung berhenti dan turun dari mobil, ternyata masyarakat sedang menolong anak yang habis nyungsep di parit.

“Saya kenal sama orang tua korban itu dan langsung menolong membawa ke IGD RSUD Doris Sylvanus menggunakan mobil saya,” kata Abet yang saat itu bersama istrinya.

Dijelaskan Abet, dia sempat bertemu dengan orang tua korban bahwa, saat itu mereka sedang makan dan tidak mengetahui anaknya bermain sendiri. Sementara itu kejadian langsung dilaporkan ke pihak Kepolisian Polresta Palangka Raya dan Polsek Pahandut.

Proses evakuasi korban dilakukan warga dengan dibantu tim Emergency Response Palangka Raya (ERP) dan selanjutnya dibawa ke IGD RSUD Doris Sylvanus.

Selanjutnya usai dilakukan visum et repertum dalam tubuh korban tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan. Dokter Forensik RSUD Doris Sylvanus dr Ricka Brilianty mengatakan, korban tidak lama tenggelam di dalam air karena kondisi telapak tangan dan jari masih belum terlalu keriput.

“Hasil otopsi menyatakan bahwa tidak lama tenggelam dalam air. Karena kondisi telapak tangan khususnya di jari korban masih belum terlalu keriput dan bibir dan kuku membiru dengan kondisi lemas,” tandasnya.(koranbanjar.net)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh