Dalam audiensi dengan pihak Pertamina, Lembaga Swadaya Masyarakat(LSM) bernama Pemuda Islam Islam(PIK) Kalimantan Selatan mendesak Pertamina dan instansi terkait menertibkan batas harga elpiji subsidi 3 Kg.
BANJARMASIN, koranbanjar.net –
Pada kesempatan itu, Koordinator PIK Muhammad Hasan mengemukakan bahwa BBM jenis Premium langka di setiap SPBU.
“Selain itu kami minta penerbitan batas harga elpiji subsidi agar ditertibkan, jika tidak harganya melambung bahkan langka, hal ini tentu saja menjadi keresahan di masyarakat,” tegasnya, Selasa (2/9/2020)
Lanjut Hasan terus mencecar, belum lagi ditambah langkanya gas elpiji 3 Kg tersebut dipasaran. Menurutnya hal ini perlu dicarikan solusi dengan serius.
“Kami ingin tahu sampai dimana progres pemerintah terkait permasalahan ini, bahkan jika diperlukan, kami siap bekerja sama untuk membantu”, ujarnya.
Sementara Sekretaris ESDM Provinsi Kalimantan Selatan Agus Umar yang turut berhadir, menjelaskan, pengawasan dilakukan dengan koordinasi dengan PT. Pertamina seperti Kouta, realisasi, wilayah penyaluran, jumlah penyalur dan sub penyalur.
Upayanya yaitu dengan melakukan pemantauan dan pengawasan ke pangkalan dan agen, kemudian melakukan koordinasi bersama ESDM Provinsi Kalimantan Selatan, Pertamina, Hiswana Migas, dan para agen setiap bulannya.
Ditambahkan pula, bahwasanya apa yang diinginkan Pemuda Islam Kalimantan dan LSM lainnya, begitu juga diinginkan oleh ESDM Prov. Kalsel dan Pemerintah Daerah.
“Kami perlu berkerjasama dengan kelurahan, Dinsos, dan siapa saja yang wajib menerima, harga yang tinggi, mungkin di toko, tetapi kalau di pangkalan jika tinggi bisa dilaporkan ke Pertamina tetapi harus ada bukti yang kuat,” tandasnya.
Bertempat di Ruang Rapat Komisi III DPRD Provinsi Kalimantan Selatan, Banjarmasin, rapat dipimpin langsung oleh Ketua Komisi III, Sahrujani, dihadiri Sekretaris Gusti Abidinsyah, beserta Anggota Komisi III DPRD Kalsel, kemudian Sekretaris ESDM Agus Umar beserta jajarannya. (yon)
