PANDAWAN, KORANBANJAR.NET – Desa Jatuh merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Pandawan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, berjarak sekitar 6 KM dari ibukota Kabupaten Hulu Sungai Tengah yakni Barabai.
Desa Jatuh juga merupakan desa yang sangat dikenal masyarakat terlebih masyarakat di Kabupaten Hulu Sungai Tengah karena Desa Jatuh memiliki sebuah mesjid yang dibangun sejak ratusan tahun silam.
Salah satu narasumber bernama Sadiq yang merupakan seorang tokoh agama di Desa Jatuh, mengatakan bahwa di tempat inilah dahulu panji-panji yang dikeramatkan itu dijatuhkan.
“Panji-panji tersebut adalah bendera berbentuk segitiga yang lancip dan runcing ke ujung yang mempunyai panjang 175 cm, tinggi 90 cm, membentuk sudut 90° dan ukuran sisi miring 195 cm, panji tersebut ada 2 lembar, diperkirakan kain dasarnya berwarna kuning dengan tulisan kaligrafi hitam, keutuhan kain tersebut sudah mulai lapuk karena diperkirakan usianya sudah mencapai 350 tahun,” tuturnya.
Dari kata kejatuhan yang dari kata dasar Jatuh ini kemudian menjadikan nama desa yang dahulunya bernama Banua Budi kemudian berubah nama menjadi Desa Jatuh sampai dengan sekarang ini.
Sedang nama Banua Budi sekarang ini digunakan untuk nama desa pecahan dari Desa Banua Binjai Kecamatan Barabai.
Panji-panji tersebut sekarang ini dijaga pemeliharaannya oleh seorang tokoh agama yaitu Jakfar Sadiq di Desa Jatuh yang merupakan turunan dari Pembina Utama Masjid Al A’la Desa jatuh, seorang Ulama dan juga pemimpin pasukan Baratib dalam masa perjuangan fisik kemerdekaan masa Kolonial Belanda.(ami/ana)