MARTAPURA, koranbanjar.net – Bupati Banjar KH Khalilurrahman mengatakan Kabupaten Banjar termasuk wilayah yang punya potensi tinggi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Meningkatkan kewaspadaan dan pencegahan potensi Karhutla, menurutnya menjadi suatu yang niscaya dilakukan.
Itu Bupati Banjar ungkapkan saat membacakan amanat Apel Siaga Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan Kabupaten Banjar 2019, di Halaman Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjar, di Indrasari, Martapura, Rabu (24/7/2019) pagi.
“Penanggulangan bencana bukan menjadi wewenang pemerintah saja, tetapi juga menjadi tanggung jawab semua pihak baik pemerintah masyarakat dan dunia usaha, sehingga jika terjadi bencana kita semua bersatu padu bergerak untuk membantu saudara-saudara kita yang terkena musibah maupun bencana kebakaran hutan dan lahan,” kata Bupati Banjar.
Bupati yang kerap disapa Guru Khalil ini menyebut, hampir setiap tahun terjadi Karhutla di wilayah Kabupaten Banjar.
Akibatnya, seringkali menimbulkan bencana asap yang berdampak buruk bagi kesehatan dan terganggunya berbagai aktvitas, juga berdampak pada aktivitas lalu lintas darat maupun udara.
“Menghadapi bencana ini sangat diperlukan bagaimana cara atau langkah-langkah antisipatif dalam rangka penanggulangan bencana pada tahap pra bencana, baik itu mitigasi maupun kesiapsiagaan,” ucap Bupati Banjar.
Sementara Kepala BPBD Banjar Irwan Kumar mengatakan, saat ini sudah mulai masuk musim kemarau, dan diprediksi bakal berlangsung hingga September mendatang.
“Sesuai informasi dari BMKG, sejak awal Juli sudah masuk kemarau hingga September. Kita sudah melakukan berbagai persiapan kesiapsiagaan Karhutla,” ucapnya.
Ditambahkannya, saat ini masyarakat sudah mulai memanen padi, ia mengimbau agar tidak membakar jerami ataupun menyalakan api secara sembarangan.
“Untuk pencegahan kebaran kita sudah mensosialisasikannya kepada masyarakat, baik dari kecematan hingga desa, juga melalui kepolisian dan lain-lain,” pungkasnya. (dra)