BANJARMASIN,koranbanjar.net – Puluhan orangtua murid mendatangi kantor DPRD Kalimantan Selatan, mengadu tidak lolosnya anak-anak mereka menempuh pendidikan di SMK 5 Banjarmasin.
Tetapi sayangnya kedatangan rombongan tak berhasil bertemu wakil rakyat di tingkat provinsi, karena sedang berada di luar daerah.
Akhirnya puluhan orangtua calon siswa ini hanya diterima Sekretaris DPRD Kalsel HAM Rozaniansyah, Jumat (05/07/2019).
Nasir dan M Kasim, perwakilan orangtua siswa, menyampaikan keluh kesahnya kepada Rozaniansyah terkait hasil penerimaan siswa baru di SMK 5 yang berada di Teluk Dalam Jalan Sutoyo S.
Adanya permasalahan itu, Rozaniansyah menyatakan akan meneruskan aduan tersebut kepada Komisi IV yang membidangi pendidikan.
M Kasim mengaku pihaknya spontan datang ke dewan untuk menyampaikan kekecewaan hati mereka atas apa yang terjadi di Sekolah Kejuruan Teknik ini.
Nasir menambahkan, hasil kelulusan penerimaan siswa baru di SMK 5 yang lulus dan diterima di sekolah itu justru NEM atau nilainya rendah karena menggunakan KIP.
“Sementara anak-anak yang nilainya di atas standar malah tidak lulus dan gagal diterima di SMK 5,” ujarnya dengan nada kesal.
Dicontohkannya, anaknya dengan nilai hasil UAN 221,00, tapi gagal diterima di sekolah tersebut, sementara yang diterima nilainya lebih rendah, ada 14,15, tapi yang diterima itu memiliki KIP.
“Jadi, kenapa yang diterima di SMK 5 ini bukan mengacu pada NEM tertinggi? Justru yang memiliki KIP diutamakan, meski nilainya rendah,” tandasnya.
Bahkan Nasir mengaku baru mengetahui kebijakan setelah ada pengumuman hasil penerimaan siswa baru dari pihak sekolah.
Sementara itu, Ketua Komisi IV DPRD Kalsel Yazidie Fauzy begitu mendapat informasi dari wartawan dengan segera menindaklanjuti dengan menghubungi Kepala Bidang SMK pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kalsel untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi di sekolah itu.
“Keluhan orangtua calon siswa baru saya tindaklanjuti dengan menghubungi Kabid SMK, agar secepatnya bertemu pihak sekolah untuk menindaklanjuti permasalahan,” ujar Yazidie via telepon. (yon/dya)