Sejak pendaftaran calon mahasiswa baru gelombang pertama di Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Indonesia Banjarmasin dibuka pada Februari lalu, pendaftar di kampus swasta itu hanya berjumlah 52 orang hingga hari ini, Sabtu (20/6/2020). Staf penerimaan calon mahasiswa baru di kampus itu, Ari, mengatakan angka tersebut merupakan jumlah penurunan pendaftar akibat pandemi virus corona (Covid-19).
BANJARMASIN, Koranbanjar.net – Ari mengungkapkan, dibanding tahun sebelumnya, pendaftar calon mahasiswa baru pada gelombang kedua di STMIK Indonesia Banjarmasin biasanya sudah berjumlah ratusan. Pendaftaran gelombang kedua tahun ini telah dibuka sejak 20 April hingga 11 September 2020.

“Biasanya tiap tahun paling sedikit mendaftar itu ada 300 orang,” ungkapnya.
Sementara ini, pendaftar calon mahasiswa baru lebih banyak berasal dari Kapuas, Kalimantan Tengah. Sedangkan dari Kalimantan Selatan masih sedikit.
“Karena di sana (Kapuas) kurang kampus, makanya mereka (calon mahasiswa baru) lebih memilih ke sini,” ujarnya.
Agar menarik minat banyak calon mahasiswa baru, dikatakannya, pihak kampus sudah melakukan berbagai upaya. Di antaranya memberikan potongan biaya registrasi ulang bagi calon mahasiswa jalur regular, mandiri, maupun beasiswa.
Saat ini STMIK Indonesia Banjarmasin memiliki program studi S1 Teknik Informatika, S1 Sistem Informasi, D3 Manajemen Informatika, dan D3 Komputerisasi Akutansi.
“Dari tahun sebelumnya banyak yang memilih Teknologi Informatika. Pendaftar 52 orang (tahun) ini juga kebanyakan memilih Teknik Informatika,” katanya. (ags/dny)