Religi  

Akibat Banjir, Kemenag Kalsel: Satu Penyuluh Agama Meninggal, 985 Tempat Ibadah Terendam

Banjir yang terjadi di wilayah Provinsi Kalimantan Selatan sejak 13 Januari 2021 lalu, mengakibatkan puluhan bangunan pesantren dan ratusan rumah ibadah, seperti rumah ibadah Islam, Kristen, Katolik dan Budha terendam.

BANJARMASIN, koranbanjar.net – Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kakanwil) Provinsi Kalsel H. Noor Fahmi mengungkapkan, selain bangunan, juga terdapat sebagian harta benda ASN dan aset Kemenag tidak sempat diselamatkan dari bencana banjir yang baru saja terjadi.

Dia merinci, bangunan yang terendam banjir untuk lingkup Kementerian Agama, 2.830 rumah ASN, Kantor Kemenag 2 buah, yakni Kemenag HST dan Kemenag Banjarbaru, rumah dinas 5 buah, wisma 1 buah, kantor KUA 15 buah, Madrasah 275 buah dan Pondok Pesantren 52 buah. Kemudian, rumah ibadah Islam 972 buah, Kristen 5 buah, Katolik 5 buah dan Buddha 3 buah, hingga berjumlah 985 tempat ibadah.

Terparah, lanjut Noor Fahmi, rumah dinas Kepala Kemenag Hulu Sungai Utara (HSU) longsor hingga masuk ke dalam air satu meter lebih. Saat itu Kepala Kemenag beserta anak istrinya berada di dalam rumah.

“Untungnya mereka dapat keluar dari longsor itu dengan selamat,” ucapnya.

Musibah banjjr ini, sambungnya, juga menelan korban jiwa Farid Majedi, suami dari Raudatul Jannah, seorang penyuluh agama di Kecamatan Hantakan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST).

Menyikapi musibah ini, menurut Fahmi Kanwil Kemenag Kalsel beserta Kankemenag Kabupaten/Kota bergerak cepat dengan membentuk tim tanggap darurat serta melakukan pendataan.

“Kami menghimpun dan menyalurkan bantuan dalam lingkungan Kemenag dengan turun langsung ke tempat bencana dan menyiapkan rehabilitasi pasca bencana,” tuturnya.

Dirinya mengucapkan terima kasih kepada para donator di Kemenag RI yang telah memberikan bantuan kepada para ASN di Kemenag Kalsel yang menjadi korban banjir.

“Bantuan ini akan segera kami salurkan kepada ASN yang menjadi korban bencana banjir,” katanya.

Sedangkan di beberapa lokasi yang ditinjau, terangnya, banjir juga menimbulkan kerusakan, di antaranya tembok pagar asrama haji yang runtuh di Madrasah Diniyah Awaliyah Babussalam

Bukan hanya itu, genangan banjir masih tampak merendam bangunan setinggi pinggang orang dewasa.

Begitu juga di Martapura Barat, KUA dan Madrasah Ibtidaiyah Al Hamidiyah masih terendam.(yon/sir)