Sungguh menyedihkan keadaan yang dialami sejumlah petani di wilayah Kecamatan Martapura Barat, Kabupaten Banjar, hingga terancam gulung tikar. Bagaimana tidak, hasil tani yang disimpan terendam banjir, dan bahkan tak bisa dijual lagi.
BANJAR, koranbanjar.net – Pasca banjir di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, telah membuat ekonomi petani di Kecamatan Martapura Barat semakin sulit. Hasil tani yang selama ini disimpan dalam rumah terendam banjir, hingga tak bisa dijual.
Pemantauan wartawan koranbanjar.net, Senin, (15/02/2021), di sepanjang Martapura Lama Kecamatan Timur sampai Martapura Barat tampak berderet padi yang dijemur beralas tikar di atas aspal. Pada lokasi tertentu sejumlah petani mengurai padi agar bisa terhampar secara merata.
Padi yang biasanya menguning berubah warna menjadi hitam.
Petani asal Desa Sungai Rangas, Zainuddin mengutarakan, padi miliknya yang berjumlah 40 karung kini sudah rusak. “Satu karung itu berisi tiga blek padi. Kalau 40 karung jumlahnya 120 blek, semua terendam banjir dan rusak,” ujarnya
Menurut dia, itu baru dirinya yang mengalami keadaan begitu, sementara petani di desanya semua juga mengalami hal yang sama.(mj-32/sir)