Ketika sedang berpuasa, kita sangat dianjurkan untuk menghindari perbuatan dan perkataan maksiat dan dosa, seperti berbohong, ghibah, menghina dan mencaci orang lain, dan lain sebagainya. Bahkan, ketika kita dihina dan dicaci orang lain, kita diperintah untuk tidak membalas dengan kata hinaan dan cacian serupa.
BANJARMASIN,KoranBanjar.net – Ini berdasarkan hadis riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim, bahwa Nabi Saw bersabda;
إِذَا أَصْبَحَ أَحَدُكُمْ يَوْمًا صَائِمًا فَلا يَرْفُثْ ، وَلا يَجْهَلْ ، فَإِنْ امْرُؤٌ شَاتَمَهُ أَوْ قَاتَلَهُ فَلْيَقُلْ : إِنِّي صَائِمٌ إِنِّي صَائِمٌ
“Barangsiapa salah satu di antara kalian di pagi hari dalam kondisi berpuasa, maka jangan berkata jorok dan jangan bersikap bodoh. Kalau ada seseorang yang menghardiknya atau menghinanya, maka katakan kepadanya; Sesungguhnya saya sedang puasa, sesungguhnya saya sedang puasa”
Ketika kita dihina atau dicaci dan diolok-olok bodoh oleh orang lain, maka kita tidak perlu membalasnya. Cukup membaca doa sebagaimana yang diajarkan oleh Abu Hurairah berikut;
اَعُوْذُ بِاللهِ مِنْكَ اِنِّيْ صَائِمٌ
A’uudzu billaahi minka, innii shoo-imun.
“Saya berlindung kepada Allah dari kejelekan dirimu, sesungguhnya saya sedang berpuasa”
Doa ini berdasarkan hadis riwayat Ibnu Sunni dari Abu Hurairah, dia berkata;
اذا جهل على احدكم وهو صائم فليقل اَعُوْذُ بِا اللهِ مِنْكَ اِنِّيْ صَائِمٌ
Jika salah seorang dari kalian diolok-olok bodoh dalam keadaan berpuasa, maka hendaklah ia mengucapkan; A’uudzu billaahi minka, innii shoo-imun (Saya berlindung kepada Allah dari kejelekan dirimu, sesungguhnya saya sedang berpuasa).
Wallahu alam
Sumber: BincangSyariah.Com