MARTAPURA, koranbanjar.net – Dengan berharap berkah, sehingga nasi sudah basi saja dijemur lalu di masak lagi.
Selanjutnya, apakah nasi itu termasuk kategori sehat untuk dikonsumsi.
Ribuan jamaah dipastikan akan berhadir di acara Haul ke-15 Abah Guru Sekumpul.
Kehadiran mereka tentunya untuk mendapatkan keberkahan dari sosok ulama kharismatik asal Martapura ini.
Tidak jarang, membagi keberkahan kepada sanak keluarga yang tidak bisa berangkat, para jamaah haul membawakan konsumsi yang mereka dapatkan saat acara haul.
Dengan jarak yang sangat jauh dan rentang waktu panjang, dapat dipastikan konsumsi mereka bawa akan basi atau tak layak konsumsi.
Agar dapat dikonsumsi, mereka mengakalinya dengan cara dikeringkan atau dijemur kemudian dimasak kembali.
Apakah hal semacam itu sehat? Atau tidak mengganggu kesehatan saat dikonsumsi?
Hal tersebut ditanyakan oleh Imam Mushala Arraudhah, Guru Sa’dudin saat penyuluhan makanan yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Banjar. Rabu (5/2/2020) malam.
Kepala Dinkes Banjar Diauddin melalui Sekretaris Dinkes, M Kholdani mengatakan, bahwa makanan basi yang sudah melalui proses pengeringan dan pengolahan kembali aman untuk dikonsumsi.
“Dalam makanan basi itu mengandung mikro bakteri. Tetapi apabila sudah melewati proses pengeringan dan pemanasan maka mikro bakterinya akan mati sehingga aman dikonsumsi kembali dan tidak menimbulkan masalah,” terangnya.
Tetapi, semua itu kembali lagi kepada kondisi dan ketahanan tubuh konsumen.
“Insya Allah berkat Haul Abah Guru Sekumpul semua akan menjadi obat,” pungkas Sekretaris Dinkes (har/dya)