MARTAPURA, koranbanjar.net – Bertujuan menyamakan persepsi mengenai komunikasi dan informasi haul Guru Sekumpul (KH Muhammad Zaini Ghani), diadakan rapat koordinasi (Rakor) instansi terkait.
Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian (Diskominfo) Kabupaten Banjar menggelar Rakor Komunikasi dan Informasi di Aula Barakat, Martapura, Kabupaten Banjar. Selasa (4/2/2020).
Dalam menunjang pelaksanaan haul, pemerintah daerah akan menyediakan 2 unit Posko Terpadu di kawasan Simpang Empat Martapura dan Simpang Empat Banjarbaru.
Kepala Diskominfo Banjar Aidil Basith mengungkapkan, menyamakan persepsi mengenai bidang Komunikasi dan Informasi jelang haul, pihaknya mengundang Posko Induk, Polres Banjar, Kodim 1006/Mtp, Balai Monitor Spektrum Frekuensi, Damkar, Dishub, ORARI, RAPI, BPBD, Dinkes, Jurnalis Banjar, Ar-Raudhah TV dan Radio Al Karomah.
“Terkait pertemuan ini, nantinya kita akan mendapatkan informasi dan kejelasan dari berbagai pihak,” katanya.
Misal kejelasan dimana kawan-kawan wartawan dapat melakukan peliputan dan zona mana saja serta apa saja bisa diberitakan.
Diskominfo sendiri sudah menyiapkan Media Center sebagai pusat kendali berita, foto dan sebagainya.
“Kami memberikan support berupa jaringan internet agar komunikasi terselenggara dengan baik dan peliputan dapat dilakukan dengan nyaman,” ungkapnya.
Selain itu, di bidang komunikasi, Diskominfo Banjar ingin menyamakan persepsi mengenai frekuensi komunikasi radio yang dipakai untuk koordinasi relawan haul.
“Berkaca dari tahun sebelumnya, kita tak ingin terjadi tabrakan antar frekuensi dan kalau ada kekurangan kita akan perbaiki bersama,” terang Aidil Basith.
Sementara itu, Posko Induk Sekumpul menyiapkan Tim Dokumentasi yang terdiri atas 87 orang tersebar di jalur parkir dan area jamaah, termasuk peliputan udara dengan 20 unit drone.
Koordinator Posko Induk Sekumpul, H Abdel mengatakan dengan adanya rapat antara relawan dan pihak terkait, pihaknya tak lagi was-was saat berkomunikasi.
“Para relawan sangat memerlukan dan ketergantungan dengan frekuensi radio,” ujar dia.
Dengan ada koordinasi bersama Balai Monitor, relawan kita tak lagi was-was saat memakai berbagai frekuensi radio, termasuk frekuensi komersil, apalagi kita hanya memakai untuk sementara saja,” harapnya. (har/dya)