MARTAPURA, KORANBANJAR.NET – Sekdes Lok Baintan Luar, Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar, terpaksa menginap di hotel prodeo Polres Banjar usai dirinya tertangkap akibat dugaan pencurian ratusan karung beras miskin (Raskin), beberapa waktu lalu.
Tak tanggung-tanggung, beras yang dicurinya berjumlah 668 karung. Hilangnya beras raskin atau yang kini disebut beras sejahtera (Rastra) sontak menghebohkan warga Desa Lok Baintan Luar.
Tim Gabungan Unit Resmob Polres Banjar bersama Unit Rekrim Polsek Sungai Tabuk berhasil meringkus pelaku pada Rabu (24/4/2019).
Kapolres Banjar AKBP Takdir Mattanete melalui Kasat Reskrim Polres Banjar AKP Sofyan mengatakan, kasus raibnya ratusan karung beras melibatkan Sekertaris Desa Lokbaintan Luar.
“Untuk kasus pencurian 668 karung raskin di Desa Lokbaintan Luar memang benar melibatkan Sekdes yang berinisial AR, dan sudah diamankan di Mapolres Banjar bersama barang bukti karung beras,” ujar AKP Sofyan usai Apel Gelar Pasukan, di Halaman Mapolres Banjar, Senin (29/4/2019).
Sofyan menjelaskan, AR alias AD atau ID, diketahui menjalankan aksi bersama dua rekannya yang diduga berprofesi kuli panggul. Profesinya sebagai Sekdes memudahkan dirinya menjalankan aksinya karena mempunyai akses.
Ditanya terkait motif pencurian tersebut, Sofyan enggan berkomentar karena masih dalam tahap pendalaman kasus.
Sementara dua pelaku lainnya masih melenggang bebas berkeliaran di luar dan masih dalam pencarian petugas.
“Kepada dua pelaku temannya AR yang masih berada di luar sesegeranya menyerahkan diri, sebelum kami yang mengamankannya,” tegas Sofyan.
“Untuk pelaku yang telah diamankan dikenakan pasal 363 KUHP pencurian dengan ancaman kurungan 6 tahun penjara,” tutup Sofyan.
Sementara si pelaku AR mengakui perbuatannya. Dalam menjalankan aksinya, ia mengaku hanya sebagai sopir dan memberikan kunci tempat beras itu disimpan.
“Kan, saya memiliki akses masuk (kunci), dan untuk kasus ini saya hanya bertugas sebagai supir. Untuk hasil penjualannya kami bagi tiga terpisah dengan biaya transportasi, jadi saya mendapat sekitar 3 juta dari penjualan tersebut,” akunya saat dimintai keterangan. Terkait alasannya mencuri beras raskin AR enggan menjawab. (fia/dra)