Kasus raibnya uang nasabah Bank milik pemerintah sebesar Rp1,5 miliar, saat ini dalam penyelidikan Dit Reskrimsus Polda Kalsel.
BANJARMASIN, koranbanjar.net – Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirreskrimsus) Polda Kalsel, Kombes Pol Suhasto kepada awak media di kantor Dit Reskrimsus Polda Kalsel Senin, (11/9/2023) mengungkapkan saat ini tim penyidik tengah melakukan penyelidikan atas hilangnya secara tiba – tiba uang nasabah di Bank tersebut sebesar Rp1,5 miliar yang diduga sengaja dibobol oleh pelaku kejahatan perbankan lewat sebuah aplikasi.
“Kami lagi selidiki kasusnya. Pihak bank lagi dipanggil. Sedangkan si pelapor atau korban juga sudah dimintai keterangannya,” ujar Kombes Pol Suhasto.
Lanjut ia membeberkan, diduga korban bernama H.Muhammad dikhawatirkan justru mengklik atau menginstal file Android Package Kit (APK), sehingga data pribadi hingga rekening dapat diretas oleh pelaku.
“Kami akan berupaya semaksimal mungkin membongkar kasus ini,” janji Suhasto.
Lebih dalam ia menjelaskan, Android Package Kit atau APK merupakan format file yang digunakan
untuk memasang aplikasi di Android, File APK ini tidak hanya bisa diunduh melalui Google Play Store, namun juga secara manual.
“Mendownload secara manual justru memiliki risiko tinggi karena tidak semua sumbernya resmi dan bisa mengandung malware atau virus software,” terangnya.
Ironisnya, korban baru menyadari uangnya raib pada tanggal 3 September 2023, ketika dia ingin melakukan transaksi. Saat itu, dinyatakan sudah mencapai limit sehingga tidak bisa melakukan transaksi. Padahal menurut pengakuannya, korban tidak pernah melakukan transaksi keuangan di Bank tersebut.
Dia kemudian mengecek daftar mutasi melalui aplikasi mobile banking dan di sana tercatat ada 42 transaksi ke rekening yang tidak dikenal.
Ketika itu, dia langsung menelpon call center Bank itu. Dia meminta agar pihak bank segera memblokir nomor rekening miliknya guna mengamankan sisa uang yang ada.
Anehnya, limit transaksi korban hanya berkisar Rp500 juta. Sementara, sang pembobol bisa melakoni transaksi tiga kali lipat dari limit hingga mencapai Rp1,5 miliar.
Muhammad, warga Kelurahan Sekumpul, Kecamatan Martapura, Kabupaten Banjar ini, kehilangan uang senilai Rp1,5 miliar yang dibobol orang tak dikenal dari rekening miliknya pada sebuah perbankan.
Laporan kehilangan akibat pembobolan rekening itu telah dilaporkannya pada perbankan terkait dan diadukan ke Mapolda Kalsel di Banjarmasin.
Saat dikonfirmasi pada waktu Minggu (10/9/2023), korban atau pelapor mengakui bahwa kejadian kebobolan rekeningnya senilai sekitar Rp1,5 miliar diketahui ketika dia ingin melakukan transaksi penarikan dan transfer kepada rekannya, tetapi transaksi tidak dapat dilakukan karena telah melewati batas limit nilai transaksi.
Kejadian pembobolan yang dilakukan oleh pelaku diduga berlangsung Minggu (3/9/2023) sekitar pukul 03.00 dinihari hingga pukul 08.00 Wita.
Diketahui Minggu (3/9/2023) malam sekitar pukul 23.00 Wita saat mau bertransaksi, korban diduga menggunakan sebuah aplikasi perbankan, tetapi gagal karena melebihi batasan limit.
Ternyata, katanya ada transaksi aneh terjadinya beberapa kali penarikan sebanyak 42 kali penarikan, dengan tota penarikan sekitar Rp1,5 miliar.
Seusai melaporkan kejadian ini ke perbankan plat merah tersebut, ia juga mengadukan kasus dugaan pembobolan rekening bank itu ke Direktorat Reskrimsus Polda Kalsel.
(yon/rth)