Kisah pilu dialami sejumlah korban angin puting beliung di beberapa desa, Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan. Saat kejadian berlangsung, sebagian korban tidak bisa berbuat apa-apa, melainkan tetap bertahan di dalam rumah, walaupun atap rumah sudah beterbangan. Ironisnya, untuk dapat berteduh, mereka harus memperbaiki rumah dengan biaya sendiri.
BATOLA, koranbanjar.net – Badan Perwakilan Desa (BPD) Bantuil, Kecamatan Cerbon, Kabupaten Batola, Abdul Kadir Munsi (57) menceritakan kepada koranbanjar.net, Sabtu, (26/6/2021), sekarang korban puting beliung di desanya harus segera memperbaiki sendiri rumah mereka dengan biaya pribadi.
“Karena mereka harus tinggal di rumah itu, sehingga harus secepatnya memperbaiki rumah,” kata Abdul Kadir Munsi.
Dia menjelaskan, di Desa Bantuil Kecamatan Cerbon terdapat 3 rumah yang terdata terkena musibah, meski sebetulnya masih ada beberapa rumah yang belum terdata Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPD) Batola.
Warga setempat sangat berharap, pemerintah daerah dapat secepatnya memberikan bantuan kepada korban di Desa Bantuil Kecamatan Cerbon.
Diceritakan pula, Kamis, (24/6/2021) sekitar pukul 18.00 WITA terjadi hujan lebat disertai angin puting beliung yang melanda Desa Bantuil, Kecamatan Cerbon Kabupaten Barito Kuala. Puting beliung menghancurkan beberapa rumah warga setempat. Untuk kerugian yang dialami 1 korban, warga Desa Bantuil diperkirakan sebesar Rp4.000.000.
Dijelaskan pula, angin puting beliung menyebabkan kerusakan di 10 titik rumah warga yaitu, di RT 08 ada 4 rumah, RT 07 ada 4 rumah, RT 06 ada 1 rumah dan RT 05 ada 1 rumah, yang mengakibatkan atap rumah warga berhamburan ada yang terbang ke sungai dan jalan.
Sementara itu, korban lainnya, Jainah (34) mengisahkan, saat kejadian dia dan keluarga berada di dalam rumah. “Atap rumah kami terbang ke sungai, sehingga rumah yang kami tempati kemasukan air hujan. Karena sedang hujan lebat, kami pun tidak bisa kemana-mana, hanya berdiam di rumah dan membereskan barang-barang supaya tidak terkena hujan,” ungkapnya.
Penelusuran koranbanjar.net, Sabtu (26/6/2021), atap rumah warga yang terbang sudah diperbaiki pemiliknya dengan uang pribadi. Mereka membeli atap yang baru, namun adapula yang masih belum beratap.(mj-39/sir)