Webinar Literasi Digital Kota Banjarmasin; Bijak dalam Bersosial Media bersama Literasi Digital

Webinar Literasi Digital Banjarmasin.
Webinar Literasi Digital Banjarmasin.

Kementerian Komunikasi dan Informatika mengadakan webinar dengan tema “Bijak dalam Bersosial Media bersama Literasi Digital” di Kota Banjarmasin, Senin (25/10/2021) pukul 14.00 Wita.

BANJARMASIN, Koranbanjar.net – Acara dibuka oleh Walikota Banjarmasin, H Ibnu Sina dan Direktur Jenderal Aplikasi Informatika, Semuel Abrijani Pangerapan B Sc ini menampilkan sejumlah pembicara kompeten.

Dalam diskusi ini dipandu oleh moderator Rio Brama yang menghadirkan narasumber pertama yakni, Lintang Ratri Rahmiaji dengan materi tentang Kecakapan Digital.

Lintang mengatakan, di era digital saat ini semuanya serba dimudahkan seperti mencari informasi dan sebagainya.

“Karena perkembangan internet kita saat ini sudah luar biasa, kita bisa memperoleh informasi dengan mudah melalui internet,” tuturnya.

Ia menjelaskan, pekerjaan baru di era digital saat ini bermacam-macam seperti, content provider, content creator, cyber security, jurnalis online, digital PR dan sebagainya.

Narasumber kedua, Desy Arnita Dewy yang membahas materi tentang “Keamanan Digital”

Apa itu penipuan digital?

Ia memaparkan, penipuan digital merupakan penggunaan layanan internet yang terhubung dengan akses internet yang ditujukan untuk menipu atau mengambil keuntungan dari korban, misalnya mencuri data dan informasi pribadi.

“Modus penipuan dapat berupa sms, e-mail, dan telepon. Cara mengatasinya hindari upload foto yang memuat informasi pribadi, hindari memasukkan sata berlebihan, serta hindari memberikan kode OTP,” pungkasnya

Narasumber ketiga yaitu Nanda Candra yang sekaligus Key Opinion Leader dalam acara ini menjelaskan materi tentang “Etika Digital”

“Cyberbullying merupakan kejahatan yang dilakukan secara sengaja dalam bentuk fitnah, cemooh, kata-kata kasar, pelecehan, ancaman, dan hinaan,” tuturnya

“Ciri-cirinya biasanya antara pelaku dan korban sangat sedikit melibatkan kontak fisik, namun ia manfaatkan teknologi seperti media sosial untuk melakukan aksi bullynya,” pungkasnya

Terakhir, narasumber Muhammad Budi Zakia Sani yang meyampaikan materi tentang “Budaya Digital”

“Contoh kesenian yang ada di banjar adalah seni tari (tari radap rahayu dan baksa kambang, seni teater (mamanda dan japin carita), seni musik (panting dan gamalan banjar), dan seni rupa (topeng dan sasingaran),” jelasnya

“Agar kesenian banjar tetap eksis dan terjaga kita harus melakukan, seperti memanfaatkan teknologi untuk menjaga kelestariannya serta mengoptimalkan media sosial sebagai ruang promosi,” pungkasnya (lala)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *