Kementerian Komunikasi dan Informatika mengadakan webinar dengan tema “Manfaat Literasi Digital di Internet” di Kabupaten Hulu Sungai Utara, Rabu (03/11/2021) pukul 10.00 Wita.
HSU, Koranbanjar.net – Acara dibuka oleh Bupati Hulu Sungai Utara, Drs H Abdul Wahid Direktur Jenderal Aplikasi Informatika, Semuel Abrijani Pangerapan B Sc ini menampilkan sejumlah pembicara kompeten.
Dalam diskusi ini dipandu oleh moderator Septi D Ajeng yang menghadirkan narasumber Narasumber pertama yakni, Pongki Barata dengan materi tentang “Kecakapan Digital”.
“Media sosial saat ini memiliki banyak kegunaan, salah satunya sebagai media promosi. Kita bisa mempromosikan usaha yang kita miliki dengan melalui media sosial, bisa juga melalui facebook ads dan google ads,” pungkasnya
Narasumber kedua, Dr Ir Syahrial Shaddiq yang membahas materi tentang “industry 4.0”
Berkenalan dengan Artificial Intelligence (AI), sebuah kecerdasan buatan yakni kecerdasan yang ditambahkan kepada suatu sistem yang bisa diatur dalam konteks ilmiah.
Walaupun AI memiliki konotasi fiksi ilmiah yang kuat, AI membentuk cabang yang sangat penting pada ilmu komputer, berhubungan dengan perilaku, pembelajaran dan adaptasi yang cerdas dalam sebuah mesin.
Pembuatan mesin dan program komputer untuk melakukan otomatisasi tugas-tugas yang membutuhkan perilaku cerdas.
“Termasuk contohnya adalah pengendalian, perencanaan dan penjadwalan, kemampuan untuk menjawab diagnosa dan pertanyaan pelanggan, serta pengenalan tulisan tangan, suara dan wajah,” ujarnya.
Narasumber ketiga yaitu Nadya Diptya yang sekaligus Key Opinion Leader dalam acara ini menjelaskan materi tentang “Keamanan Digital”
“Keuntungan dari belanja online yakni tidak perlu keluar rumah, praktis, banyak diskon, dan bervariasi,” tuturnya
“Namun di sisi lain, banyak dampak negatif belanja online, seperti modus penipuan, pencurian data, pencurian uang, dan layanan cash on delivery,” jelasnya
Terakhir, narasumber Hikmah yang meyampaikan materi tentang “Dampak Penyebaran Berita Hoax”
“Hoax merupakan berita bohong, ciri-cirinya seperti sumber berita yang didapat tidak jelas. Hal ini dapat berdampak pada kesehatan mental, kepanikan publik, adanya manipulasi, dan mengganggu perekonomian. Kita dapat menangkal berita hoax dengan itropeksi, lakukan cek dan ricek sebelum menyebarkan berita,” pungkasnya
Terakhir, ada materi dari narasumber Fathurrahman yang menyampaikan tentang “Etika Digital”
“Dalam belakangan ini hoax menjadi trending, media sosial memungkinkan setiap orang menjadi penyebar berita hoax, bahkan berita yang dibuatnya sendiri,” ujarnya
“Ciri-ciri berita hoax biasanya menimbulkan kecemasan, kebencian, sumber berita tidak jelas. Hoax biasanya menyudutkan pihak tertentu dan bermuatan fanatisme,” pungkasnya